imunisasi anak
- Imunisasi BCG, Ketahanan terhadap penyakit TB
(Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercle bacii yang
hidup didalam darah. Itulah mengapa agar memiliki kekebalan aktif,
dimasukkan jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi
BCG (Bacillus Celmette-Guerin)
- Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi ini merupakan
langkah efektif untuk mencegah masuknya VHB, yaitu virus penyebab
penyakit hepatitis B. Hepatitis B dapat menyebabkan sirosis atau
pengerutan hati, bahkan lebih buruk lagi mengakibatkan kanker hati.
- Imunisasi Polio, Imunisasi polio akan memberikan
kekebalan terhadap serangan virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat
menyebabkan kelumpuhan.
- Imunisasi DTP, Dengan pemberian imunisasi DTP, diharapkan penyakit difteri, tetanus, dan pentusis, menyingkir jauh dari tubuh si kecil.
- Imunisasi Campak, Sebenarnya bayi sudah mendapatkan
kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi
dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat
pemberian vaksin campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus Morbili.
- Imunisasi HIB. Penyakit Hib bisa
dicegah melalui imunisasi Hib. Imunisasi Hib tidak dapat melindungi
kanak- kanak daripada mendapat penyakit yang disebabkan oleh bakteria/
virus yang lain. Kanak- kanak mungkin boleh mendapat lain jenis
jangkitan radang paru- paru, radang selaput otak atau selesma. Semua
bayi berumur 2, 3 dan 5 bulan perlu diberi imunisasi Hib Imunisasi Hib
diberikan sebanyak 3 dos. Umur Dos: 2 bulan Dos 1, 3 bulan Dos 2, 5
bulan Dos 3
- Imunisasi Rotavirus Rotavirus
merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak dan menyebabkan
kematian. Studi terbaru mengungkapkan vaksin rotavirus terbukti efektif
dan memberikan perlindungan yang luas. Baru-baru ini sebuah
vaksin rotavirus diperkenalkan dan telah terbukti sangat efektif serta
memiliki beberapa manfaat yang tidak terduga. Hal ini karena vaksin
tersebut memberikan perlindungan yang lebih luas bagi anak yang menerima
vaksin dan orang-orang disekitarnya. Para peneliti yang mengevaluasi
vaksin tersebut menyimpulkan vaksin ini efektif karena terbukti
menurunkan pasien rawat inap akibat diare di rumah sakit sebanyak 50
persen. Penurunan ini terjadi hanya setelah 2 tahun program imunisasi
dimulai.
- Imunisasi Pnemokokus. Vaksin
pneeumokokus konjungat merupakan vaksin kedua yang digunakan untuk
mencegah radang selaput otak (Hib adalah yang pertama). Dulu vaksinini
hanya dianjurkan untuk dewasa berusia 65 tahun atau lebih dan tidak
digunakan pada anak karena tipe vaksin yang terdahulu (polisakarida)
tidak bagus digunakan pada anak. Vaksin ini memberikan kekebalan
terhadap 7 strain bakteri pneumokokus penyebab terbanyak infeksi serius
pada anak. Vaksin ini baru dapat mencega infeksi telinga tengah,
meningitis, pneumonia (radang paru), dan bakteremia akibat bakteri
pneumokokus. Bayi harus mendapatkan vaksin ini sebanyak 4 dosis, yang
diberikan pada usia 2, 4, 6 dan 12 – 15 bulan. Anak yang berusia lebih
tua tidak memerlukan pengulangan dosis sebanyak ini. Konfirmasi dengan
dokter anak jika anak anda mulai mendapatkan vaksin pada usia yang lebih
tua. Untuk anak berusia lebihdari 5 tahun yang ingin diberikan
imunisasi dapat diberikan vaksin pneumokokus polisakarida. Vaksin
pneumokokus dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya
- Imunisasi influenza. Imunisasi influenza untuk pencegahan
influenza musiman. Influenza (flu) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus influenza. Ada berbagai jenis virus flu, dimana mereka sering
ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala influenza suhu tinggi
(demam), nyeri otot, batuk, sakit kepala dan kelelahan yang “ekstrim”.
Flu biasanya berlangsung selama antara dua dan tujuh hari dan biasanya
membaik secara spontan. Kebanyakan orang bisa sembuh sepenuhnya, tetapi
komplikasi, seperti infeksi dada atau pneumonia, berkembang di beberapa
kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar