tanda-tanda patah tulang
- Perubahan bentuk.
Gaya yang diterima tulang sampai patah menyebabkan bagian tersebut
berubah bentuk atau menyudut beda dengan posisi anatomisnya. Cedera pada
daerah sendi sering sangat jelas. Perubahan bentuk pada anggota badan
yang patah paling mudah ditentukan dengan membandingkannya terhadap sisi
yang sehat.
- Nyeri dan kaku.
Penderita yang mengalami nyeri, pembengkakan dan perubahan bentuk pada
sistem otot-rangka akan makin merasa nyeri bila bagian ini disentuh atau
digerakkan. Bila memeriksa penderita yang sadar sebaiknya mintalah ia
untuk menunjukan bagian yang paling terasa sakit. Selanjutnya dengan
jalan menghindari daerah tersebut periksalah sekitarnya untuk memastikan
ada tidaknya cedera lainnya. Lakukan dengan hati-hati. Pada penderita
yang tidak respons, kecurigaan ada tidaknya cedera harus dilakukan
berdasarkan pemeriksaan fisik lainnya.
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah.
Bahasa kedokterannya adalah krepitus yang terjadi akibat pergesekan
antara bagian ujung tulang yang patah. Suara ini tidak perlu dibuktikan
dengan menggerakan bagian cedera tersebut. Penderita mungkin melaporkan
adanya suara derik atau perasaan ini yang terjadi sebelum kedatangan
penolong.
- Pembengkakan.
Pada saat tulang patah jaringan lunaknya terobek maka akan terjadi
perdarahan yang mengakibatkan pembengkakan yang akan memperjelas
perubahan bentuk. Cincin, jam, gelang dan perhiasan lainnya dapat
menyebabkan konstriksi dan merusak jaringan di bawahnya. Upayakan untuk
melepaskan perhiasan ini secepatnya sebelum terjadinya pembengkakan.
- M e m a r.
Terjadi perubahan warna kulit menjadi biru tua akibat cedera di bawah
kulit yang dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Memar
yang luas dan sangat nyata merupakan salah satu petunjuk bahwa
pembidaian harus dilakukan.
- Ujung tulang terlihat.
Ujung tulang yang patah dapat menonjol keluar menembus kulit, menandakan
patah tulang dan perlunya pembidaian. Sebagai penolong tentunya semakin
parah kesan dari cedera ini makin cepat pula kita ingin menolong cedera
ini. Ingat cedera yang mengancam nyawa harus mendapat perawatan
terlebih dahulu.
- Sendi terkunci.
Biasanya bila terjadi dislokasi, sendi akan terkunci mungkin dalam
posisi normal atau posisi abnormal dibandingkan posisi anatomis.Cedera
pada sendi harus dibidai dalam posisi pada saat ditemukan.
- Gangguan peredaran darah dan syaraf
Periksalah gerakan nadi dan sirkulasi bagian distal cedera, baik sebelum
maupun sesudah melakukan pembidaian. Mati rasa dan kelumpuhan sering
terjadi pada bagian distal cedera akibat penekanan saraf oleh tulang
atau bahkan terputus. Gangguan peredaran darah dapat terlihat dari
perubahan warna kulit, suhu, nadi dan pengisian kapiler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar