fisioterapi skiolisis
Penangganan Scoliosis dengan Latihan
- Penangganan Scoliosis dengan latihan pada prinsipnya harus mengandung 3 unsur DEF yaitu Derotasi, Elongasi dan Fleksibilitas.
Tujuan latihan di sini adalah menguatkan otot stabilisator trunk, dan
secara aktif mengurangi/mengoreksi kurva dan deformitas lain yang menyertai.
- Latihan dapat dilakukan dengan atau tanpa alat, juga dapat dilakukan di dalam atau di luar spinal brace.
Latihan di Rumah
- Penguatan otot abdominal
- Penguatan otot thoracic & lumbar extensor
- Penguatan hip extensor
- Latihan dengan alat
- Elongasi spine dengan cara bergantung pada stall bars
- Elongasi spine dengan memakai invertion traction
- Latihan tanpa alat Ketika melakukan stretching trunk, perlu
sekali menstabilkan segmen spine di atas dan di bawah tempat
stretching. Pasien dengan double curve harus distabilkan yang satu
sebelum menstretching yang lain.
- Latihan Peregangan sisi concave
- Latihan elongasi trunk
- Latihan peregangan otot leher, bahu atau hip
- Latihan penguatan otot sisi convex
- Latihan deep breathing untuk meningkatkan fungsi paru, Dapat
dilakukan bersamaan dengan latihan penguatan abdominal, stretching
trunk, dan saat stretching otot pectoralis
- Latihan derotasi trunk, Sambil deep breathing exercise dan lateral
fleksi trunk ( untuk meregangkan sisi concave ), disarankan melakukan
derotasi vertebra
Intervensi Pijat
- Effleurage : stroking ringan untuk menghangatkan area sehingga siap
untuk teknik yang lebih dalam. Dengan tangan dilakukan stroke ringan
tapi mantap mulai dari bawah ke atas menuju puncak leher . Selalu stroke
ke arah jantung, karena kearah inilah darah mengalir. Arah lain akan
merusak vena. Kemudian secara ringan bawa tangan ke bawah melalui tepi
punggung, pertahankan sentuhan tapi jangan menekan. Ulangi teknik ini
sampai seluruh punggung termasssage. Lakukan selama beberapa menit,
secara bertahap tambah tekanan pada stroke ke atas.
- Stripping otot : untuk memberikan tekanan lebih dalam, sehingga
darah teralirkan sepanjang otot. Dengan ibu jari tangan kanan untuk sisi
kiri , berikan tekanan yang lebih dalam dari bawah scapula menuju
puncak leher. Lakukan gerakan dengan pelan tapi pasti, agar struktur
otot dapat terasakan dengan baik. Lakukan teknik yang sama untuk otot
trapezius. Lakukan selama beberapa menit.
- Friction otot : Lakukan friksi kecil-kecil ke atas dan ke bawah
sepanjang spine, pada otot yang tight, otot dengan benjolan spasme, dan
utamakan sisi yang terasa sakit. Ada dua macam friksi yaitu sirkuler dan
tranversal .Lakukan selama beberapa menit.
- Traksi leher : bertujuan relaksasi dan mengurangi nyeri daerah
leher. Dengan satu tangan menyangga leher, lakukan tarikan dengan tangan
yang lain pada dagu penderita.
- Finishing off : terapis dapat mengakhiri sesi ini dengan kembali
melakukan effeurage, sehingga seluruh sesi ini menghabiskan waktu
sekitar 20 menit .
- Tehnik Pijat
- Scoliosis balance massage : dengan teknik effleurage dari arah spine
ke luar. Tekan sisi convex lebih keras daripada sisi concave.
- Massage untuk relaksasi sisi concave : dengan teknik effleurage dari bawah ke atas di tepi spine.
- Massage untuk sisi convex dengan teknik Push down : jangan lupa memberikan tekanan setempat.
- Massage untuk sisi convex dengan teknik Pushing out : dari tepi spine ke luar
- Massage untuk sisi concave dengan teknik Press Stretch : dari tengah
ke atas dan bawah. Dapat digunakan phalank proximal secara keseluruhan
atau gunakan jari-jari pada sebagian area.
- Scoliosis scapula massageuntuk sisi convex : tangan kiri memfiksasi
scapula, tangan kanan merotasi bahu bertahap mulai di abduksi 90
derajat.
- Cross fiber friction sisi convex : bisa dilakukan dengan ujung-ujung jari atau 2 ibu jari.
- Massage adalah stimulasi mekanik soft tissue secara sistematik,
dengan diberikan tekanan dan stretching secara ritmik dengan tujuan
terapi. Efek fisiologis massage adalah mekanikal ( seperti meningkatkan
venous return dan drainage limfatik, mengurangi adesi dan melunakkan
scar, mencairkan secret ) ataupun refleksif ( seperti meningkatkan
sirkulasi via reflek vasodilatasi, relaksasi general dan efek sedasi,
meningkatkan perspirasi, mengurangi nyeri ), selain itu sentuhan tangan
juga mempunyai efek psikologis dan dapat memperbaiki kenyamanan tubuh.
- Kontra indikasi massage seperti inflamasi akut kulit, soft tissue,
atau sendi karena infeksi ( plebitis, cellulitis, sinovitis, abses,
septik artritis ) , luka terbuka, luka bakar, nerve entrapments ( CTS,
dll ), bursitis, RA, Gout artritis, reumatik fibrosis, pannikulitis, (
subcutaneous fat inflamation ), arteriosceloris, venous thrombosis atau
emboli, varicose vein berat, gg pembekuan darah, fraktur, dan keganasan.
- Alat-alat yang diperlukan antara lain lubrikan, seperti minyak massage, baby oil, dan tempat tidur yang cukup padat ( firm ).
- Bentuk massage yang digunakan untuk penderita scoliosis adalah effleurage , stripping, friction, dan traction
Penangganan Scoliosis dengan Modalitas
- Traksi biasa baik dengan mesin ( lumbal & cervical ) ataupun
tanpa mesin ( inversion ), Cotrel traction : diberikan selama tidur
malam dan beberapa jam siang. Setelah beberapa minggu traksi disertai
latihan hasilnya dipertahankan dengan body cast selama beberapa minggu
Skeletal traction : umumnya diberikan selama 3 minggu pada pasien
scoliosis berat sebelum dioperasi.
- Elektro Stimulasi Diberikan stimulasi intermittent
di sisi convex scoliosis pada paraspinal muscles dan/atau midaxillary
line. Keberhasilan pemakaian ES untuk mengoreksi scoliosis ringan –
sedang mencapai 80 % termasuk mengurangi resiko operasi. Pemberian ES
malam hari selama tidur dikatakan sama efektifnya dengan spinal brace
pada penderita scoliosis sedang. Peletakan pad pada ES
Penangganan Scoliosis dengan Spinal Brace
- Spinal Brace pada penderita Scoliosis berfungsi untuk mencegah
progresifitas kurva ( keberhasilan 70 % ), memberikan koreksi yang
permanen pada batas-batas tertentu ( keberhasilan 50 % ), dan
menstabilkan kurva ( mempertahankan hasil latihan & modalitas ).
Makin muda penderita dan makin kecil sudut kurvanya makin besar
keberhasilan permakaian spinal brace. Tergantung letak apex dibagi
menjadi 2 macam yaitu Milwaukee untuk scoliosis dengan apex T8 ke atas,
dan Boston untuk scoliosis dengan apex di bawah T8. Spinal brace
disarankan dipakai 23 jam sehari . Selain scoliosis sedang, seringkali
untuk scoliosis berat yang belum selesai pertumbuhannya/belum siap
operasi perlu memakai spinal brace.
- Orthosis (Brace) Pasien disarankan untuk
menggunakan brace untuk mencegah pertambahan kelengkungan ketika :
pasien masih bertumbuh dan derajat kelengkungan berkisar 25-300, memilih
waktu pertumbuhan kurang lebih 2 tahun lagi, derajat kelengkungan
20-290, dan jika perempuan belum mencapai periode menstruasi pertama,
atau. Masih bertumbuh dan memiliki derajat kelengkungan 20-290 yang
semakin memburuk Brace membantu mengurangi progresivitas kurva akan
tetapi tidak mengurangi besarnya deformitas. Brace harus digunakan 16-23
jam sehari dan harus dipakai sampai ada maturitas skeletal, yang
biasanya terjadi pada usia 14 tahun pada wanita dan 16 tahun pada
laki-laki. Pada saat skeletal matur, pasien secara bertahap dilepaskan
dari brace. Secara periodik, selama terapi brace, radiograf dilakukan
untuk mengetahui manfaat terapi. Meskipun memakai brace, kira-kira 15-20
% pasien yang diterapi akan memperlihatkan progresifitas lengkung yang
nyata. Pemasangan penyangga dapat digunakan seperti penyangga dari
Milwaukee atau penyangga dari Boston.
Yoga untuk Scoliosis
- Gerakan yoga untuk penderita scoliosis ditujukan untuk mengoreksi
dengan cara menarik dan mengarahkan tulang belakang secara tepat, ke
depan, samping kiri, dan samping kanan serta ditujukan untuk menarik dan
mengembalikan tulang belakang pada posisinya yang alami (Bukan lurus
melainkan ada lengkungannya).
- Dalam menentukan terapi penderita scoliosis tidak bisa menerapkan
sembarang gerakan yoga, tanpa melalui tahapan observasi terlebih dulu
dengan melihat hasil X-ray untuk mengetahui derajat keparahannya.
- Ada kalanya dalam beberapa kasus harus dibahas dengan seorang ahli tulang belakang atau Dokter Spesialis Orthopedi.Dalam
memandu gerakan pun tidak boleh dipaksakan, karena semua gerakan
merupakan bagian dari observasi. Dari keterbatasan gerak yang dilakukan
penderita scoliosis, yang sedikit demi sedikit akan dievaluasi untuk
menentukan ketepatan gerak serta alat bantu terapi bagi pasien.
- Latihan gerakan yoga (asana) ditujukan untuk memperbaiki postur dan
meningkatkan kelenturan dan kekuatan otot, dengan cara menarik dan
memperkuat otot-otot yang menunjang tulang belakang. Posisi Adho Mukha
Svanasana dan Urdhva Mukha Svanasana baik untuk membentuk dan
memperbaiki lengkungan dan rotasi tulang belakang. Sedangkan
Bharadvajasana untuk memperkuat kaki sebagai penyangga tulang belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar