Pendahuluan
Tonometri adalah pengukuran tekanan intraokular (TIO). Pengukuran TIO
merupakan salah satu pemeriksaan rutin dalam pemeriksaan mata umum.
Pada praktek dokter umum pemeriksaan tonometri terutama diindikasikan
pada adanya dugaan pasien menderita glaukoma misalnya keadaan akut (mata
merah, sakit, berair dan penglihatan menurun) atau kronik (mata tenang
lapang penglihatan menurun perlahan). Selain itu pengukuran TIO
dilakukan untuk penjaringan kasus glaukoma atau follow up dan pra bedah
katarak.
Pengukuran tekanan intraokular dapat dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan alat. Pengukuran TIO dengan menggunakan alat dapat dibedakan
secara langsung (direct) atau tidak lagsung (indirect),
namun dalam praktek sehari-hari teknik langsung hampir tidak mungkin
dikerjakan sehingga yang dilakukan adalah tonometri secara tidak
langsung. Makalah ini akan menjelaskan jenis – jenis tonometer terutama
untuk skrining dan praktek umum serta faktor-faktor yang mempengaruhi
tekanan intraokular.
2. Faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular
Tekanan intraokular pada mata normal berdasarkan statistik berkisar
antara 10 – 20 mmHg. Pada satu penelitian terhadap orang barat
didapatkan rata-rata TIO mata normal adalah 15,5 ± 2,6 mmHg dengan batas
maksimum TIO 21 mmHg.
Faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular antara lain:
1. Demografik
– Usia
Rata-rata tekanan intraokular meningkat dengan bertambahnya usia. Hal
tersebut kemungkinan terkait dengan peningkatan tekanan darah dan nadi
serta obesitas.
– Jenis kelamin
Satu penelitian mendapatkan bahwa tekanan intraokular lebih tinggi
pada wanita namun hal ini belum dapat dibuktikan oleh penelitian lain.
– Ras
Pada penelitian di Amerika didapati bahwa tekanan intraokular lebih tinggi pada orang kulit hitam dibandingkan kulit putih.
– Keturunan
Tekanan intraokular dipengaruhi oleh faktor genetik
2. Sistemik
– Variasi diurnal
Tekanan intraokular orang normal bervariasi dalam satu hari berkisar
antara 3 – 6 mmHg, namun pasien glaukoma dapat mencapai kisaran 30 mmHg
bahkan 50 mmHg. Tekanan tertinggi biasanya pada waktu pertengahan pagi
(jam 7 – 9) sedangkan yang terendah pada akhir malam atau awal pagi.
– Variasi musim
Pada satu penelitian didapatkan bahwa TIO pada musim dingin lebih
tinggi dibandingkan musim lain. Hal ini kemungkinan terkait dengan
jumlah waktu terang dan perubahan tekanan atmosfer.
– Tekanan darah
Perubahan besar tekanan darah selalu diiringi perubahan tekanan
intraokular. Besarnya fluktuasi TIO berhubungan dengan tingginya tekanan
arterial dan okular. Beberapa penelitian lain juga mendapatkan bahwa
TIO terkait dengan denyut nadi dan kosentrasi hemoglobin.
– Obesitas
Orang gemuk cenderung mempunyai TIO yang tinggi.
– Posisi tubuh
Tekanan intraokular meningkat kira-kira 6 mmHg pada perubahan posisi duduk ke berbaring
– Olah raga
Olah raga dapat segera menurunkan TIO. Hal ini diduga karena asidosis dan perubahan osmolalitas serum.
– Neural
Satu penelitian mendapatkan bahwa pelepasan katekolamin, agonis adrenergik dan adenosin monofosfat siklik dapat menurunkan TIO.
– Hormonal
Beberapa hormon diketahui mempengaruhi TIO. Hormon tersebut antara lain: glukokortikoid, progesteron, estrogen, growth hormone, tiroksin, aldosteron, vasopressin, dan melanocyte-stimulating hormone.
– Obat-obatan
Beberapa golongan obat-obatan dapat mempengaruhi TIO. Jenis obat yang
dapat menurunkan TIO antara lain: obat-obatan untuk anestesi umum, b blocker, alkohol dan mariyuana. Jenis obat yang dapat meningkatkan TIO antara lain: kortikosteroid dan obat-obat golongan sikloplegik.
3. Okular
– Kelainan refraksi
Beberapa penelitian mendapatkan bahwa TIO yang lebih tinggi dijumpai
pada penderita miopia. TIO juga berhubungan dengan bola mata yang
panjang.
– Pergerakan mata
Jika mata bergerak melawan resistensi mekanik, TIO dapat segera meningkat.
– Penutupan kelopak
Penutupan kelopak mata dengan sekuat tenaga dapat meningkatkan TIO antara 10 – 90 mmHg.
– Inflamasi
Tekanan intraokular pada mata yang mengalami inflamasi biasanya
menurun karena produksi cairan akuos menurun, namun bila terjadi
hambatan pengeluaran akuos akibat peradangan yang terjadi maka TIO dapat
meningkat.
– Operasi
Tekanan intraokular pasca operasi akan menurun pada kebanyakan kasus,
namun pada keadaan tertentu dapat meningkat akibat hambatan pengeluaran
akuos oleh inflamasi atau proses pada operasi tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar