Gendang telinga yang letaknya ada di bagian tengah
telinga merupakan lapisan penting yang membantu telinga berfungsi
sebagaimana mestinya dan sebagai pelindung. Gendang telinga memiliki
struktur yang sangat rapuh dan rentan mengalami cidera. Cidera yang
dialami oleh gendang telinga adalah berupa gendang telinga yang pecah
atau robek, yang terjadi dengan gejala-gejala berikut:
1.Timbulnya rasa sakit yang menusuk namun cepat surut.
2.Keluar cairan yang bercampur dengan darah, banyak mengandung nanah, hingga cairan yang jenih dari dalam telinga.
3.Hilangnya kemampuan mendengar.
4.Telinga berdenging atau tinnitus.
5.Mengalami vertigo.
6.Munculnya rasa mual dan muntah yang muncul akibat adanya vertigo.
Kondisi gendang telinga yang pecah berisiko mengalami kerusakan
pendengaran secara permanen dan masalah infeksi pada telinga. Karena
itu, dibutuhkan penanganan oleh dokter sesegera mungkin setelah gejala
terjadi. Hal-hal yang mungkin menyebabkan pecahnya gendang telinga
antara lain berupa:
1.Terjadinya infeksi di bagian telinga tengah atau otitis media.
Infeksi telinga tengah ini seringkali menyebabkan terjadinya penumpukan
cairan di bagian telinga tengah. Tekanan yang dihasilkan kemudian
memecahkan gendang telinga.
2.Terjadinya barotraumas, yaitu tekanan yang dialami gendang telinga
saat tekanan udara di dalam telinga tengah dan tekanan udara di sekitar
tubuh memiliki perbedaan keseimbangan yang berat. Jika tekanan yang
terjadi termasuk sangat berat, gendang telinga bisa sampai pecah.
Kondisi barotraumas dapat terjadi di atas pesawat terbang yang sedang
terbang atau pada kondisi scuba diving atau pukulan langsung ke telinga.
3.Telinga mendengar suara ledakan atau suara keras yang melebihi kekuatan gelombang suara.
4.Adanya benda asing yang masuk ke dalam telinga, termasuk cotton bud
atau jepit rambut yang ukurannya kecil sehingga dapat mencapai bagian
gendang telinga dan menusuknya hingga pecah.
5.Trauma berat pada kepala, seperti retaknya tengkorak kepala yang
dapat melukai telinga bagian tengah dan struktur tengah telinga, yang
termasuk di dalamnya adalah gendang telinga.
Kebanyakan kondisi gendang telinga pecah dapat sembuh dengan
sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Biasanya, dokter akan memberikan
obat tetes yang merupakan antibiotik jika telinga mengalami infeksi.
Jika robekan di gendang telinga tidak kunjung sembuh, maka biasanya akan
dilakukan perawatan penambalan gendang telinga agar jaringannya kembali
tumbuh menutupi lubang atau dengan melakukan operasi tympanoplasty yang
menggunakan jaringan kulit dari bagian tubuh lain untuk menutup lubang.
Selama masa penyembuhan, pastikan telinga selalu ada dalam kondisi
kering dengan memakai penyumbat telinga silikon anti air yang dilapisi
petroleum jelly saat mandi. Hindari membersihkan telinga selama masa
penyembuhan dan jangan menyusut hidung karena telinga yang sedang dalam
masa penyembuhan dapat tertekan.
Agar tidak sampai mengalami gendang telinga pecah, selalu waspada
akan adanya infeksi di dalam telinga tengah dengan memperhatikan gejala
yang dialami dan segera melakukan pengobatan. Berikan perlindungan pada
telinga selama penerbangan, hindari terbang saat sedang flu atau kambuh
alergi sehingga telinga mengalami tekanan.
Kunyah permen karet atau menguaplah saat pesawat lepas landas.
Lakukan juga Valsalva maneuver, yaitu dengan cara menyusut hidung sambil
menjepit lubang hidung dan menutup mulut agar telinga tidak terasa
tertekan. Jangan sampai Anda tertidur selama proses lepas landas maupun
mendarat.
Hindari pemakaian cotton bud atau alat apapun lainnya untuk
membersihkan telinga sendiri. Lindungi telinga juga dari suara yang
keras. Apabila Anda bekerja sehari-hari di dekat suara yang keras,
kenakan pelindung telinga berupa earplug atau earmuff
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar