Psikologi dan Kesehatan Masyarakat
Kesehatan
merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Untuk mencapai derajat
kesehatan setinggi-tingginya, diperlukan suatu upaya yang dikenal
dengan istilah kesehatan masyarakat. Menurut Winslow, Kesehatan
Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:
a. Perbaikan sanitasi lingkungan;
b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular;
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan;
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan;
e. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
Ditinjau
dari pengertiannya, kesehatan masyarakat mencakup aspek
pengorganisasian masyarakat. Ketika berbicara tentang masyarakat,
berarti yang dibicarakan adalah sekelompok individu. Di sinilah ilmu
psikologi diperlukan dalam rangka mencapai tujuan dari kesehatan
masyarakat.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang
berarti ilmu. Secara istilah, psikologi berarti ilmu yang mempelajari
tentang perilaku dan proses mental (Feldman:2008). Sebagai ilmu,
Psikologi mempelajari berbagai aspek manusia mulai dari perkembangannya,
cara berpikir, proses belajar dan segala hal terkait perilaku manusia.
Sejalan
dengan kesehatan masyarakat yang lebih menekankan usaha preventif
(pencegahan) dan promotif, aspek utama yang menjadi sasaran adalah aspek
perilaku. Dalam hal ini, Psikologi dibutuhkan untuk membantu
mempelajari dan memahami perilaku individu sehingga pendekatan yang
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan kesehatan masyarakat dapat
berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Sebagai
contoh, dalam upaya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
pada anak. Sebelum memberikan intervensi, harus dipahami terlebih dahulu
bagaimana cara penyampaian yang baik kepada anak supaya anak bisa
mengerti apa pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Tentu saja penyampaian materi terkait PHBS pada anak tidak bisa
disamakan dengan penyampaian materi PHBS terhadap Ibu Rumah Tangga
karena secara umur, kedua kelompok tersebut jauh berbeda dan ini berarti
pola pikir keduanya pun berbeda. Dengan
ilmu psikologi, dapat diketahui bagaimana karakteristik individu yang
menjadi sasaran program kesehatan masyarakat. Setelah diketahui
karakteristiknya, barulah dapat dikembangkan pendekatan yang tepat untuk
sasaran program kesehatan masyarakat.
Selain
mempelajari karakteristik individu, psikologi juga mempelajari proses
belajar manusia. Dari berbagai macam proses belajar, dapat dipilih salah
satu alternatif pembelajaran yang dinilai cukup efektif dalam penerapan
program kesehatan masyarakat. Misalnya dalam membiasakan anak menggosok
gigi sebelum tidur, orang tua menerapkan proses belajar yang
dikembangkan oleh Skinner. Agar anak mau menggosok gigi setiap hari,
orang tua menjanjikan hadiah kepada anaknya apabila anaknya mau
menggosok gigi sebelum tidur.
Dua
contoh di atas hanya sebagian kecil gambaran kaitan psikologi dengan
kesehatan masyarakat. Intinya adalah kedua ilmu tersebut sama-sama
mempelajari aspek perilaku dan dalam hal ini, psikologi memberikan andil
dalam membantu memahami karakteristik individu yang menjadi sasaran
program kesehatan masyarakat, sehingga dapat direncanakan pendekatan
yang sesuai agar program yang dijalankan dapat diterima oleh sasaran
yang dituju.
0 komentar:
Posting Komentar