Darah adalah cairan penting yang memegang peran kunci dalam transportasi
nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan juga sistem imun. Oleh sebab itu
ketika melihat darah seseorang dapat alami reaksi stres secara natural
karena jadi tanda bahwa ada yang salah.
Nah ketika terjadi
pendarahan (hemorrhage), kadang luka bisa sembuh dengan cepat tapi
kadang bisa juga berakhir fatal. Apa yang terjadi pada tubuh dijelaskan
oleh dr Joe Alton dari American College of Surgeons (ACS) akan sangat
tergantung dari seberapa besar darah yang hilang dan seberapa cepat
penanganannya.
Setidaknya menurut ACS ada empat kategori
pendarahan. Kelas pertama yaitu bila darah hilang kurang atau sama
dengan 15 persen dari total darah, kelas kedua bila darah hilang 15-30
persen, kelas ketiga bila darah hilang 30-40 persen, dan terakhir kelas
empat bila darah hilang lebih atau sama dengan 40 persen.
Baca juga: Baca juga: Bakar Kalori Hingga Cegah Kanker, Ini 4 Manfaat Donor Darah Bagi Tubuh
Pada
pendarahan kelas pertama tidak ada gejala yang akan terlihat sehingga
aman dan takaran ini yang biasanya dipakai ketika mendonor. Tapi
beberapa orang yang tak biasa mungkin tetap akan merasa ingin pingsan.
Berikutnya
ketika terjadi pendarahan kelas dua, beberapa tanda bahaya baru mulai
muncul. "Tubuh akan mencoba mengkompensasi dengan cara memacu jantung
agar oksigen bisa lebih cepat diantar. Pasien mungkin akan merasa lemah,
pucat, dan kulitnya dingin," kata dr Joe seperti dikutip dari Medical
Daily, Senin (16/1/2017).
Lanjut pada pendarahan kelas tiga
menurut dr Joe adalah saat di mana seseorang membutuhkan bantuan
transfusi darah. Denyut jantung makin cepat dan pembuluh darah juga
mengecil untuk mengimbangi tekanan darah yang terus turun.
Terakhir
pada pendarahan kelas empat sistem sirkulasi tubuh tidak mampu lagi
mengimbangi tekanan darah. Organ-organ akan mulai gagal berfungsi dan
pasien masuk ke dalam kondisi koma hingga akhirnya meninggal.Darah adalah cairan penting yang memegang peran kunci dalam transportasi
nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan juga sistem imun. Oleh sebab itu
ketika melihat darah seseorang dapat alami reaksi stres secara natural
karena jadi tanda bahwa ada yang salah.
Nah ketika terjadi
pendarahan (hemorrhage), kadang luka bisa sembuh dengan cepat tapi
kadang bisa juga berakhir fatal. Apa yang terjadi pada tubuh dijelaskan
oleh dr Joe Alton dari American College of Surgeons (ACS) akan sangat
tergantung dari seberapa besar darah yang hilang dan seberapa cepat
penanganannya.
Setidaknya menurut ACS ada empat kategori
pendarahan. Kelas pertama yaitu bila darah hilang kurang atau sama
dengan 15 persen dari total darah, kelas kedua bila darah hilang 15-30
persen, kelas ketiga bila darah hilang 30-40 persen, dan terakhir kelas
empat bila darah hilang lebih atau sama dengan 40 persen.
Pada
pendarahan kelas pertama tidak ada gejala yang akan terlihat sehingga
aman dan takaran ini yang biasanya dipakai ketika mendonor. Tapi
beberapa orang yang tak biasa mungkin tetap akan merasa ingin pingsan.
Berikutnya
ketika terjadi pendarahan kelas dua, beberapa tanda bahaya baru mulai
muncul. "Tubuh akan mencoba mengkompensasi dengan cara memacu jantung
agar oksigen bisa lebih cepat diantar. Pasien mungkin akan merasa lemah,
pucat, dan kulitnya dingin," kata dr Joe seperti dikutip dari Medical
Daily, Senin (16/1/2017).
Lanjut pada pendarahan kelas tiga
menurut dr Joe adalah saat di mana seseorang membutuhkan bantuan
transfusi darah. Denyut jantung makin cepat dan pembuluh darah juga
mengecil untuk mengimbangi tekanan darah yang terus turun.
Terakhir
pada pendarahan kelas empat sistem sirkulasi tubuh tidak mampu lagi
mengimbangi tekanan darah. Organ-organ akan mulai gagal berfungsi dan
pasien masuk ke dalam kondisi koma hingga akhirnya meninggal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar