Sebuah riset yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention
menyebut, tenggelam adalah penyebab kematian tak disengaja tertinggi
kedua pada anak-anak di AS, utamanya bagi mereka yang berusia di bawah
15 tahun.
Ironisnya, hampir separuh kasus anak tenggelam terjadi
tak jauh dari posisi orang tua mereka. Bahkan 10 persen orang dewasa
menyaksikan situasi tersebut tanpa menyadari jika si anak sedang
tenggelam.
Mengapa banyak orang yang tak menyadarinya? Hal ini
karena menurut Mario Vittone, ahli keselamatan di air dan juga mantan US
Coast Guard, tanda-tanda orang tenggelam seperti yang dipahami orang
semisal meminta tolong atau melambai-lambaikan tangan sebenarnya tidak
akan terjadi.
Jadi ada dua fase yang terjadi saat tenggelam.
Pertama, seseorang mengalami kesulitan saat berada di dalam air. Di situ
yang bersangkutan tahu dirinya mengalami masalah, dan sebenarnya masih
bisa melambai-lambaikan tangan serta meminta bantuan.
Kemudian
muncullah fase kedua, di mana tubuh seseorang tak lagi bisa
'mempertahankan dirinya' di dalam air. Vittone menambahkan, di saat ini
yang bersangkutan sudah tidak mampu mengendalikan sistem pernapasannya
sendiri namun masih berupaya mencari pegangan atau setidaknya berusaha
mencapai tepian.
"Posisi mereka biasanya sudah vertikal di bawah
permukaan air, termasuk kepalanya, tak punya daya untuk berenang lagi,
paling hanya gerakan tangan dan memercikkan sedikit air," jelas Vittone
seperti dilaporkan CBS News.
Fase kedua ini biasanya
berlangsung selama 30 detik hingga maksimal 60 detik, sehingga mereka
harus mendapatkan bantuan secepatnya, dalam rentang waktu yang begitu
sempit.
Untuk
itu, bilamana anak berenang, orang tua tak bisa membiarkan anak diawasi
petugas saja, sebab mereka tidak hanya mengawasi satu orang.
Apalagi
jika anak Anda belum pandai berenang. Vittone menyarankan agar orang
tua juga ikut berendam di dekat anak. "Anda tak bisa hanya duduk di
pinggir kolam dan mengawasi dari kejauhan, apalagi bermain ponsel. Anda
harus fokus pada mereka, dan berdirilah tak jauh dari anak," katanya.
Selain
itu, ajarkan kepada anak bahwa mereka tidak diperkenankan untuk
berendam atau masuk ke dalam air tanpa didampingi orang dewasa.
Bahkan untuk anak yang sudah lebih besar maupun remaja yang mahir berenang, sebaiknya tidak berenang seorang diri.
"Kalaupun
anak tenggelam, bukan berarti ketika Anda berhasil menyelamatkannya
lalu Anda terbebas dari masalah. Ini karena kecelakaan di dalam air bisa
berdampak sangat serius," pesan Vittone.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar