Kesehatan gigi akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara umum,
oleh sebab itu kesehatan gigi merupakan hal yang sangat penting
disamping kesehatan mulut kita. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan
gigi adalah dengan menyikat gigi. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi
dan mulut pun akan terjaga, selain menghindari terbentuknya
lubang-lubang gigi dan penyakit gigi dan gusi.
Saat ini sudah banyak jenis dan ragam sikat gigi yang dijual di pasaran,
dari yang manual maupun elektrik. Sebetulnya, apa saja syarat sikat
gigi yang bagus? “Yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala
sikat,” kata drg. Lita Rubini Dharmawan dari Kharinta Dental Clinic,
Bintaro. Untuk bisa menjangkau daerah-daerah gigi bagian belakang,
ukuran kepala sikat gigi yang ideal adalah 35 – 40 mm. “Bahkan, orang
dewasa sebaiknya juga memakai sikat gigi anak, karena ukurannya yang
kecil akan membantu menjangkau bagian gigi yang paling dalam,” lanjutnya
Bulu sikat sebaiknya dipilih yang lembut (soft). Bulu sikat sebaiknya
juga diganti setiap bulan. Cuma, ada orang yang merasa kalau pakai bulu
yang soft tidak mantap, tidak bersih. Padahal, itu cuma perasaan. “Yang
penting adalah bagaimana cara menyikat giginya. Kalau cara menyikat
giginya salah, hasilnya pun tak bakal maksimal,” lanjut Lita. Banyak
sikat gigi yang dijual di pasaran tanpa merek dan memiliki bulu sikat
yang sangat kasar. “Ini tidak bagus, karena bisa mengiritasi gusi,” kata
Lita.
Baca juga :
1. Sikat Gigi Jari (Finger Toothbrush)
2. Sikat Gigi untuk Gigi Berbehel >> Sikat Gigi behel
1. Sikat Gigi Jari (Finger Toothbrush)
2. Sikat Gigi untuk Gigi Berbehel >> Sikat Gigi behel
Sikat Gigi untuk "Memijat" Gusi
Sekarang, banyak jenis sikat gigi yang ditawarkan. Yang kini dicari
adalah sikat gigi yang praktis dan nyaman, sekaligus cepat. Nah, salah
satu yang menjadi pilihan adalah sikat gigi elektrik. Sikat gigi
elektrik memang jauh lebih praktis dan lebih nyaman ketimbang sikat gigi
yang manual. “Kelebihan lain dari sikat gigi elektrik adalah semua
sudah diatur sedemikian rupa, sehingga tekanan saat menyikat gigi pun
lebih terkontrol. Pasalnya, jika tekanannya terlalu kuat, motor malah
akan berhenti,” jelas Lita. Bulu sikat gigi elektrik juga lebih awet.
“Bisa tahan 3 bulan, baru diganti. Belum lagi teknologi yang semakin
canggih, misalnya sekarang ada sikat gigi elektrik yang dilengkapi
semprotan air untuk membersihkan sela-sela gigi.”
Pola bulu sikat gigi elektrik yang bergerak memutar juga menjadi
kelebihan lain sikat gigi jenis ini. “Gerak memutar ini sekaligus
berfungsi untuk me-massage gusi. Terkadang, sisa makanan masih menempel
di sela-sela gigi. Nah, dengan gerakan memutar, sisa makanan di
sela-sela gigi ini akan terangkat. Gerak memutar juga akan membantu
mengontrol tekanan, supaya tidak terlalu kuat atau terlalu lemah,”
paparnya.
Bukti bahwa sikat gigi elektrik sekarang makin digandrungi bisa dilihat
pada orang Barat. “Hampir 70 persen orang Barat sudah pakai sikat gigi
elektrik. Salah satunya adalah karena pola hidup mereka yang condong
memilih hal-hal yang praktis dan cepat, selain tentu faktor kenyamanan.
Waktu bagi mereka sangat berharga. Nah, dengan sikat gigi elektrik,
acara menyikat gigi bisa dilakukan lebih cepat dan nyaman,”
Baguskah Sikat Gigi Elektrik untuk Anak-Anak?
Bagaimana dengan anak-anak? Bolehkah mereka menggunakan sikat gigi
elektrik ini? “Sebaiknya tidak. Mereka sebaiknya tetap menggunakan sikat
gigi konvensional untuk anak. Pasalnya, mereka ini kan belum punya
self-control untuk mengatur sikat gigi elektrik. Selain malah sering
dijadikan mainan, anak juga tidak mampu mengontrol gerak sikat gigi,
sehingga malah berakibat fatal. Misalnya gusi teriritasi, sehingga
terjadi perdarahan,” lanjut Lita.
Ya, anak memang belum bisa mengira-ngira seberapa kuat tekanan atau
berapa lama ia harus menyikat gigi dengan sikat gigi elektrik, sehingga
bukan gigi bersih yang dihasilkan, melainkan gusi malah luka. Kalaupun
akan menggunakan sikat gigi elektrik, anak sebaiknya didampingi orangtua
atau orang dewasa. “Anak sebaiknya memakai sikat gigi ini setelah
berusia 8 tahun,” saran Lita.
Yang tak kalah penting, lanjut Lita, “Sejak dini anak sudah diajarkan
untuk menyikat gigi. Orangtua atau orang dewasa di sekeliling anak
sebaiknya menjadi model. Misalnya dengan menyikat gigi bersama-sama.
Anak biasanya akan mengikuti apa yang dilakukan orang tua,” tukas Lita.
Baca juga : Memasang Implan Gigi
Sikat Gigi Biasa atau Sikat Gigi Elektrik?
Dari sisi kegunaan, sebetulnya sikat gigi elektrik dan sikat gigi manual
sama saja. “Cuma masalah efisiensi waktu saja. Dengan sikat gigi
elektrik, waktu untuk menggosok gigi akan menjadi lebih cepat. Yang
penting cara menggosok giginya benar,” jelas Lita. Bedanya lagi, sikat
gigi elektrik biasanya relatif lebih mahal.
Ada beberapa jenis sikat gigi elektrik, dari yang dijual lepasan sampai
yang sekali pakai. Lita lebih menganjurkan memilih sikat gigi elektrik
lepasan yang jauh lebih awet dan kualitasnya terjamin. “Memang, harganya
sedikit lebih mahal, tetapi kualitasnya pasti jauh lebih bagus. Selain
itu, juga lebih awet. Kalau bulunya rusak, tak perlu membuang semua,
tapi cukup mengganti bulu sikatnya saja.” Sementara sikat gigi elektrik
sekali pakai, “Kalau rusak harus membeli lagi, tak bisa mengganti
bulunya saja. Bulu sikat yang sudah rusak tidak akan bekerja secara
maksimal dan bisa mengiritasi gusi.”
Baca juga : Sikat Gigi untuk Bayi
Perbedaan lain hanya terletak pada bulu sikat dan motor. “Kalau yang
lebih mahal, motornya biasanya lebih kuat. Tapi, secara umum, sama saja,
kok,” lanjutnya. Biasanya, masalah muncul pada mereka yang terbiasa
memakai sikat gigi manual dan kemudian beralih ke sikat gigi elektrik.
“Pasalnya, tekanan dan perputaran bulu pada sikat gigi elektrik sudah
diatur sedemikian rupa, sementara pada sikat gigi manual, kan semau
kita. Bahkan, terkadang kita menyikat gigi dengan sangat kuat. Kalau
nggak kuat, rasanya nggak bersih.”
Akibatnya, untuk membiasakan pemakaian sikat gigi elektrik,
dibutuhkan waktu yang cukup lama. “Mereka merasa masih kurang bersih.”
Padahal, menyikat gigi tidak tergantung kuat-lemahnya tekanan, melainkan
cara menggosok gigi. Meski menyikatnya pelan, tetapi kalau caranya
benar, hasilnya tentu bisa maksimal. Tapi, sekalipun kuat, kalau caranya
tidak benar, ya hasilnya nggak bakal maksimal.”
0 komentar:
Posting Komentar