Tanda-tanda janin tidak berkembang pada umumnya dapat terdeteksi pada
usia kehamilan 1-3 bulan. Biasanya janin yang tidak berkembang ini
terdeteksi ketika ibu hamil melakukan pemeriksaan USG. Dalam pemeriksaan
tersebut, janin ditemukan gambaran bahwa janin tidak dalam perkembangan
yang semestinya. Janin yang tidak berkembang diartikan sebagai suatu
keadaan di mana janin tidak dapat mengalami perkembangan secara normal.
Misalnya pada contoh kasus ketika seorang ibu memeriksakan kehamilannya
yang telah berusia 8 minggu tetapi janinnya dalam kondisi stagnan atau
sama seperti ketika usia kehamilan 4 minggu, bahkan denyut jantung janin
tidak terasa. Keadaan ini tentunya sangat mengkhawatirkan, terlebih
lagi untuk pasangan yang memang telah menanti-nantikan kehadiran sang
bayi dalam rumah tangganya.
Ada beberapa faktor yang menjadi
penyebab janin tidak berkembang. Faktor utama yang meyebabkan janin
tidak berkembang biasanya karena faktor genetik. Faktor genetik di sini
maksudnya adalah sel sperma dan sel telur pasangan yang memiliki
kualitas rendah. Janin tidak berkembang juga dapat disebabkan adanya
infeksi virus pada awal masa kehamilan. Virus yang paling sering
menyebabkan gangguan perkembangan janin yaitu virus TORCH (Toxoplasma,
Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex virus). Selain itu janin
yang tidak berkembang juga dapat disebabkan karena adanya pembekuan
darah yang menghambat aliran darah dari ibu ke janin, riwayat melahirkan
bayi prematur, kurang asupan asam folat, usia ibu hamil terlalu muda,
konsumsi rokok, alkohol, dan narkoba, obesitas, serta riwayat penyakit
hipertensi dan diabetes mellitus.
Beberapa Tanda-Tanda Janin Tidak Berkembang
Seorang
calon ibu harus mempunyai kepekaan terhadap kondisi janin yang
dikandungnya. Janin yang tidak berkembang dapat dideteksi secara lebih
dini melalui tanda-tanda yang dirasakan oleh sang ibu serta melalui
pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan atau dokter. Tanda-tanda janin
tidak berkembang antara lain sebagai berikut:
- Terjadinya flek terus-menerus atau perdarahan
Terjadinya
flek pada masa awal kehamilan sebenarnya merupakan hal yang wajar,
namun flek tersebut biasanya hanya sedikit dan berlangsung dalam waktu
yang singkat (kurang dari 24 jam). Terjadinya flek yang normal ini dapat
diakibatkan karena adanya perubahan hormon pada awal kehamilan,
pelekatan sel telur yang dibuahi oleh dinding rahim, dan peradangan
ringan pada area kewanitaan. Jika flek yang Anda alami terjadi dalam
jumlah yang banyak atau berlangsung lama, maka kemungkinan merupakan
tanda-tanda janin tidak berkembang.
- Terjadi Kram/nyeri hebat
Kram
perut yang muncul pada masa awal kehamilan sebetulnya juga merupakan
sesuatu yang normal. Kram perut ini pada umumnya diakibatkan karena
kehadiran plasenta yang hadir dan memproduksi hormon progesteron
sendiri, sehingga produksi progesteron dari corpus luteum akan terhenti
dan menimbulkan efek terjadinya kram perut. Terjadinya kram perut pada
awal masa kehamilan juga dapat ditimbulkan akibat otot penopang rahim
yang melebar dan meregang akibat hadirnya janin. Munculnya kram perut
yang normal ini tentunya hanya berlangsung ringan dan tanpa disertai
gangguan lain yang signifikan. Jika muncul kram perut/nyeri hebat
apalagi disertai dengan terjadinya perdarahan maka dapat menjadi
tanda-tanda janin tidak berkembang.
- Hilangnya morning sickness
Pada
wanita hamil yang normal umumnya mengalami suatu sindrom yang bernama
morning sickness. Morning sickness adalah suatu keadaan pada ibu hamil
dimana terjadi mual muntah yang biasanya pada pagi hari setelah bangun
tidur. Morning sickness ini diakibatkan oleh perubahan hormon yang
terjadi pada wanita hamil. Morning sickness pada wanita hamil biasanya
terjadi pada trimester pertama, tetapi ada pula wanita hamil yang
mengalami morning sickness sepanjang masa kehamilannya.
0 komentar:
Posting Komentar