Gangguan depresi merupakan hal yang terpenting dalam
problem lansia. Usia bukan merupakan faktor untuk menjadi depresi tetapi
suatu keadaan penyakit medis kronis dan masalah-masalah yang dihadapi
lansia yang membuat mereka depresi. Gejala depresi pada lansia dengan
orang dewasa muda berbeda dimana pada lansia terdapat keluhan somatik.
Gejala depresi pada lansia, yaitu:
Gejala utama:
- Afek depresi
- Kehilangan minat
- Berkurangnya energi (mudah lelah)
Gejala lain:
- Konsentrasi dan perhatian berkurang
- Kurang percaya diri
- Sering merasa bersalah
- Pesimis
- Ide bunuh diri
- Gangguan pada tidur
- Gangguan nafsu makan
Berdasarkan gejala di atas, depresi pada lansia dapat dibedakan beberapa bentuk berdasarkan berat ringannya:
Depresi ringan: 2 gejala utama + 2 gejala lain+ aktivitas tidak terganggu.
Depresi sedang: 2 gejala utama + 3 gejala lain+ aktivitas agak terganggu.
Depresi berat: 3 gejala utama + 4 gejala lain+ aktivitas sangat terganggu.
Penyebab terjadinya depresi merupakan gabungan antara faktor-faktor psikologik, sosial dan biologik.
Biologik: sel saraf yang rusak, faktor genetik,
penyakit kronis seperti hipertensi, DM, stroke, keterbatasan gerak,
gangguan pendengaran/penglihatan.
Sosial: kurang interaksi sosial, kemiskinan, kesedihan, kesepian, isolasi sosial.
Psikologis: kurang percaya diri, gaul, akrab, konflik yang tidak terselesai.
Hangguan penggunaan Alkohol dan Zat lain
Riwayat minum/ketergantungan alkohol biasanya
memberikan riwayat minum berlebihan yang dimulai pada masa
remaja/dewasa. Mereka biasanya memiliki penyakit hati. Sejumlah besar
lansia dengan riwayat penggunaan alkohol terdapat penyakit demensia yang
kronis seperti ensefalopati wernicke dan sindroma korsakoff.
Presentasi klinis pada lansia termasuk terjatuh,
konfusi, higienis pribadi yang buruk, malnutrisi dan efek pemaparan. Zat
yang dijual bebas seperti kafein dan nikotin sering disalah gunakan. Di
sini harus diperhatikan adanya gangguan gastrointestiral kronis pada
lansia pengguna alkohol maupun tidak obat-obat sehingga tidak terjadi
suatu penyakit medik.
H. Gangguan Tidur
Usia lanjut adalah faktor tunggal yang paling sering
berhubungan dengan peningkatan prevalensi gangguan tidur. Fenomena yang
sering dikeluhkan lansia daripada usia dewasa muda adalah:
- Gangguan tidur,
- Ngantuk siang hari,
- Tidur sejenak di siang hari,
- Pemakaian obat hipnotik.
Secara klinis, lansia memiliki gangguan
pernafasan yang berhubungan dengan tidur dan gangguan pergerakan akibat
medikasi yang lebih tinggi dibanding dewasa muda. Disamping perubahan
sistem regulasi dan fisiologis, penyebab gangguan tidur primer pada
lansia adalah insomnia. Selain itu gangguan mental lain, kondisi medis
umum, faktor sosial dan lingkungan. Ganguan tersering pada lansia pria
adalah gangguan rapid eye movement (REM). Hal yang menyebabkan gangguan
tidur juga termasuk adanya gejala nyeri, nokturia, sesak napas, nyeri
perut.
Keluhan utama pada lansia sebenarnya adalah lebih
banyak terbangun pada dini hari dibandingkan dengan gangguan dalam
tidur. Perburukan yang terjadi adalah perubahan waktu dan konsolidasi
yang menyebabkan gangguan pada kualitas tidur pada lansia.
Terapi dapat diberikan obat hipnotik sedatif dengan
dosis yang sesuai dengan kondisi masing-masing lansia dengan tidak lupa
untuk memantau adanya gejala fungsi kognitif, perilaku, psikomotor,
gangguan daya ingat, insomnia rebound dan gaya jalan.
0 komentar:
Posting Komentar