Kondisi kulitnya saat ini masih sangat halus dan lembut. Begitu pun dengan sistem kekebalannya yang masih lemah. Hal ini membuat kulitnya tidak bisa sembarang bersentuhan dengan bahan kimia, produk perawatan kulit bayi, wewangian, pewarna pakaian, deterjen, dan bahkan air untuk mandi. Kulitnya mengering, lecet, muncul ruam, atau iritasi bisa saja terjadi jika bunda tidak hati-hati saat mengaplikasikan senyawa kimia tersebut ke kulitnya.
Nah, untuk menjaga agar kulitnya senantiasa sehat, bunda bisa melakukan trik berikut ini:
Jangan terlalu sering memandikannya.
Pada masa-masa ini, tubuh bayi bisa dibilang tidak terlalu kotor
sehingga bunda tidak perlu terlalu sering memandikannya. Terlalu sering
bersentuhan dengan air, lebih dari tiga kali dalam seminggu, bisa
mengikis kadar minyak alami pada tubuhnya. Padahal, minyak tersebut bisa
menjaga kulitnya dari kekeringan.
Selama
berusia sebulan atau lebih, bunda sebenarnya bisa membersihkan tubuhnya
dengan hanya mengelapnya dengan handuk basah sebanyak 2-3 kali dalam
seminggu. Khusus area mulut dan kelamin, bunda bisa membersihkannya
dengan sedikit air atau ditambah sabun.
Disarankan untuk menjauhkan kulit bayi dari sabun batangan dan mandi busa. Pilih sabun cair yang mild untuk menjaga kelembapan kulitnya. Sabun cair ini juga tidak pedih di mata.
Lindungi dari sengatan matahari langsung.
Bayi berusia di bawah 6 bulan disarankan untuk tidak terkena sinar
matahari secara langsung, khususnya pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Jika dengan terpaksa bunda harus membawanya terpapar matahari, bunda
bisa mengoleskan tabir surya khusus bayi ke kulitnya yang tidak terbalut
pakaian. Pilih tabir surya SPF 15 yang mengandung titanium dioxide atau zinc oxide. Oleskan tiap dua jam atau tiap kali dia mulai berkeringat.
Rawat kulit kepalanya.
Kulit kepala bayi baru lahir biasanya terlihat kering atau mengelupas
seperti ketombe. Atau parahnya, kulit kepalanya dipenuhi oleh bercak
pengerasan kulit seperti sisik berwarna kekuningan, tebal, dan disertai
minyak. Kondisi ini tidak berbahaya dan biasanya dapat menghilang dengan
sendirinya setelah beberapa bulan.
Nah, bunda bisa, kok,
mengikis kondisi tersebut dari kepalanya dengan cara mencuci rambutnya
tiap hari dengan sampo khusus bayi yang lembut. Pijat lembut kepalanya
untuk membantu merontokkan sisik tersebut. Kemudian, sisir memakai sisir
bayi untuk menghilangkan sisik. Setelah itu, bunda bisa membilas
kepalanya dengan air bersih.
Lembapkan kulitnya.
Disarankan untuk mengoleskan pelembap bebas wewangian setelah mandi
guna menghindari kulitnya menjadi kering. Produk pelembap jenis krim
lebih disarankan ketimbang losion. Pelembap jenis losion bisa lebih
mungkin mengiritasi kulit Si Kecil.
Cegah ruam popok.
Bayi umum mengalami kondisi ini. Tanda Si Kecil mengalami ruam popok
yaitu muncul bercak kemerahan, bintik-bintik jerawat atau luka lecet
pada area popok. Untuk mencegah hal itu terjadi, bunda disarankan untuk
sering mengganti popoknya ketika sudah basah atau kotor karena tinja.
Sebelum memakaikan popok, pastikan kulitnya sudah benar-benar kering. Gunakan krim atau salep seperti petroleum jelly dan biarkan hingga mengering sebelum memakaikan popok, hal ini bisa mencegah kulitnya menjadi terlalu basah.
Pilih deterjen khusus bayi. Tidak
hanya baju Si Kecil yang harus dicuci dengan deterjen jenis ini, baju
seluruh anggota keluarga juga disarankan untuk memakainya juga. Menurut
ahli kulit, ruam bisa saja muncul di kulit bayi ketika bersentuhan
dengan baju siapapun yang bersentuhan dengannya. Cuci semuanya, termasuk
selimut, sprei dan handuk dengan deterjen khusus bayi. Tapi pisahkan
antara cucian baju bayi dengan baju orang dewasa. Pilih deterjen yang
tidak memakai wewangian dan pewarna.
Merawat kulit bayi baru lahir
dibutuhkan ketelatenan, karena kulitnya yang masih sensitif. Jika Si
Kecil lahir dengan kondisi kulit seperti eksim, bunda disarankan untuk
lebih ekstra lagi memperhatikan perawatan kulitnya.
0 komentar:
Posting Komentar