pemeriksaan penunjang kanker hati
Cancer Antigen (CA-125)
: penanda tumor ini dihasilkan oleh berbagai sel, tapi terutama oleh
sel kanker indung telur. CA-125 digunakan untuk mengetahui keberhasilan
terapi kanker indung telur terutama melalui kemoterapi. CA-125 kurang
terbukti untuk digunakan sebagai deteksi kanker indung telur dini tapi
dapat digunakan untuk memonitor apakah anda terkena kanker kembali.
Cancer Antigen (CA 15-3) atau CA 27-29 atau Truquant RIA : penanda tumor
ini biasanya tinggi pada kanker payudara. Penanda ini digunakan untuk
melihat keberhasilan terapi kanker payudara yang sudah metastase dan
mendeteksi adanya kanker ulangan pada kanker payudara stadium 2 dan 3.
Karena CA 15-3 dan CA 27-29 dapat dilepaskan oleh berbagai sel kanker
lainnya, maka tidak dapat digunakan sebagai deteksi kanker payudara.
Calcitonin : ini merupakan satu-satunya penanda tumor yang dapat
digunakan untuk melakukan deteksi kanker kelenjar gondok (tiorid) jenis
medullary secara dini.
Chromogranin A (CgA) : ini merupakan penanda tumor yang dapat membantu
diagnosa kanker neuroendokrin misalnya kanker paru dan neuroblastoma
(kanker pada mata).
Prostate-Specific Antigen (PSA) : penanda tumor ini meninggi baik dalam
kondisi tumor jinak maupun tumor ganas pada prostat. PSA berguna dalam
menilai keberhasilan terapi bedah ataupun radiasi pada kanker prostat.
Human Chorionic Gonadotropin (HCG) : penanda tumor ini meninggi pada
kanker testis, kanker indung telur dll. HCG dapat digunakan untuk
menilai keberhasilan terapi pada kanker tersebut. Tapi HCG dapat
digunakan sebagai deteksi kanker choriocarcinoma (kanker pada rahim)
pada kehamilan anggur dan menilai keberhasilan terapinya.
Carcinoembryonic Antigen (CEA): penanda tumor ini meninggi pada kanker
kolon (usus besar), pankreas, lambung dan rectum. CEA digunakan untuk
menilai apakah terjadi penyebaran sel kanker (metastase) pada kanker
kolon-rektum dan menilai keberhasilan terapi.
Alpha-fetaprotein (AFP) : penanda tumor ini meninggi pada kanker hati
(hepatoseluler) dan kanker indung telur dan testis (jenis germ cell).
AFP digunakan untuk mendiagnosa dan memonitor kanker hati (hepatoma).
Beta-2-microglobulin (B2M) : penanda tumor ini meninggi pada multiple
myeloma, kanker darah (leukemia limfositik kronik) dan limfoma. B2M
berguna untuk menentukan tingkat keparahan kanker, semakin tinggi maka
semakin jelek peluang kedepannya. B2M juga digunakan untuk menilai
keberhasilan terapi multiple myeloma.
Jawaban TanyaDok.com di : https://www.tanyadok.com/tekno/deteksi-kanker-lewat-pemeriksaan-darah
5.1.USG (ultrasonografi). Pemeriksaan ini mudah dilakukan dan tidak ada resiko akan mengalami komplikasi.Jawaban TanyaDok.com di : https://www.tanyadok.com/tekno/deteksi-kanker-lewat-pemeriksaan-darah
5.2.CT (computed Tomography). CT sering memakai cairan kontras (dye) agar batas-batas organ di dalam tubuh lebih jelas. CT lebih jelas dari pada USG dan sering dipakai untuk mendiagnosis kanker Hati.
5.3.MRI (magnetic resonance imaging). Pemeriksaan ini memakan waktu yang lama (hingga dua jam) bila dibandingkan dengan USG dan CT (hitungan menit).
5.4.Pemeriksaan lainnya seperti Liver angiography dan Fluorodexoyglucose-positron emission tomography (FDG-PET)8.
5.5.AFT (alpha-fetoprotein ). Kadar AFT bisa meningkat pada kerusakan Hati, penyakit Hati khronik, sirrosis, kadang juga meningkat pada kanker testes dan kanker indung telur. AFT bisa dipakai sebagai marker untuk hepatoma untuk membantu menegakkan diagnosis. Di Jepang pemeriksaan AFT L-3% (Lens culinaris) sering dilakukan untuk membantu menentukan prognosis Hepatoma.
Pengobatan Kanker Hati
Namun demikian, apabila anda sudah divonis menderita kanker hati, maka ada banyak sekali fasilitas medis yang dapat anda gunakan untuk mengobati kanker hati yang anda alami.- Pembedahan – Pembedahan merupakan hal paling sederhana yang dapat ditempuh untuk melakukan pengobatan terhadap kanker hati. Pembedahan ini dilakukan untuk mengangkat sel kanker stadium atau tahapan awal yang muncul pada bagian hati. Seperti yang terjadi pada operasi kanker otak.
- Radioterapi – Terapi radio ini merupakan suatu proses terapi dimana sel kanker akan dihancurkan dengan menggunakan sinar yang memiliki energi tinggi atau sinar X – Ray. Radio terapi ini dapat dilakukan baik secara eksternal menggunakan akselarator x – ray, peneapan secara internal ataupun secara radio labeled antibody.
- Kemoterapi – Merupakan bentuk terapi umum yang biasa ditempuh oleh pengidap kanker. Kemoterapi merupakan proses pemberian dan penggunaan obat khusus yang diracik untuk menghancurkan sel kanker. Obat–obatan ini dapat diberikan melalui pil, suntikan ataupun infus.
- Targeted Therapy – Targeted Therapy merupakan metode pengobatan yang lebih spesifik daripada kemoterapi. Dengan menggunakan obat – obatan jenis Sorafenib, terapi ini diyakini bisa memiliki hasil yang lebih baik daripada kemoterapi. Namun demikian harga obat yang teramat mahal, dan masih diperlukan riset lanjutan untuk menguji efektifitas dari obat ini membuat kemoterapi masih lebih populer dalam mengobati penyakit kanker.
0 komentar:
Posting Komentar