Jangan
anggap remeh dengan kebiasaan mengompol di usia paruh baya. Karena,
boleh jadi keseringan mengompol disebabkan adanya infeksi saluran kemih,
gula darah yang tinggi, kesadaran menurun dan adanya gangguan pada
sistem saraf seperti stroke, dimensia, penyakit parkinson. Bahkan,
banyak mengonsumsi minuman tertentu seperti kopi, teh manis, soft drink,
juga memudahkan seseorang untuk beser dan mengompol.
Jangan anggap remeh dengan kebiasaan mengompol di usia paruh baya.
Karena, boleh jadi keseringan mengompol disebabkan adanya infeksi
saluran kemih, gula darah yang tinggi, kesadaran menurun dan adanya
gangguan pada sistem saraf seperti stroke, dimensia, penyakit parkinson.
Bahkan, banyak mengonsumsi minuman tertentu seperti kopi, teh manis,
soft drink, juga memudahkan seseorang untuk beser dan mengompol.
Ketahuan masih mengompol saat usia telah beranjak dewasa bahkan memasuki
usia paruh baya merupakan peristiwa memalukan yang bisa dianggap momok
mengerikan. Bahkan pada saat usia telah menua, mengompol dianggap suatu
hal yang wajar.
Diakui Dr Siti Setiati, SpPD, KGer, MEpid dari Nusantara Medical Center,
masalah beser atau keinginan berkemih berkali-kali dalam waktu singkat
memang merupakan masalah yang seringkali dialami, baik laki-laki dan
terutama wanita. Bukan hanya menggangu pekerjaan dan kenyamanan hidup,
juga menimbulkan beban psikologis dan fisik. Seperti, depresi, rasa
terisolasi, jatuh terpeleset airs eni sehingga patah tulang, dehidrasi
karena takut minum dan takut ngompol, lecet pada kulit karena lembab
terus, dan sebagainya.
Setiati memaparkan, sitem perkemihan manusia dimulai dari organ ginjal
di daerah pinggang kanan dan kiri, dilanjutkan dengan 2 ureter kanan dan
kiri, bermuara di kandung kemih dan berakhir di saluran uretra, tempat
keluarnya air seni. Ginjal mengeluarkan air seni setiap hari sekitar 1,5
? 2 liter tergantung berat badannya. Air seni tersebut akan turun
melalui ureter yang kemudian disimpan di kandung kemih (bladder) sampai
sejumlah 400 ? 500 ml, kemudian timbullah keinginan untuk berkemih
(buang air kecil).
?Saat berkemih, tentu saja otak dan sistem saraf akan ikut berperan
dalam menahan atau mengeluarkan urin dari kandung kemih ini. Pada orang
tertentu dengan kepikunan da stroke atau gangguan syaraf di tulang
belakang, mengompol dapat terjadi tanpa disadari. Bila semua sistem
organ mulai dari otak, sistem saraf, ginjal, ureter, kandung kemih dan
uretra berfungsi baik, maka mengompol umumnya dapat dihindari,?
jelasnya.
Mengapa mengompol?
Seiring bertambah tuanya usia seseorang, terjadi perubahan pada anatomi
dan fungsi organ berkemih. Perubahan-perubahan itu pula, ungkap Setiati
yang menyebabkan lansia mudah beser dan mengompol. Faktor-faktor yang
memudahkan mengompol, pertama, melemahnya otot dasar panggul akibat
kehamilan berkali-kali atau kebiasan mengejan yang salah atau batuk
kronis, mengakibatkan seseorang tidak dapat menahan air seni (urin) nya
dan sudah keluar sebelum sampai di jamban.
Faktor kedua, adanya kontraksi (gerakan) abnormal dari dinding kandung
kemih, walaupun kandunh kemih baru terisi sedikit sehingga menimbulkan
rasa ingin berkemih. Ketiga, berkurangnya hormon estrogen akibat
menopause pada wanita menyebabkan kelemahan otot dasar panggul dan
risiko timbulkan infeksi saluran kemih yang lebih besar. Keempat, adanya
pembesaran prostat menyebabkan aliran urin tidak lancar dan tertahan.
Keadaam ini dapat menimbulkan infeksi saluran kemih atau kandung kemih
membesar abnormal, sedang urin tidak lampias dikeluarkan.
Menurut Setiati, penggunaan obat pelancar kecing (diuretik) atau obat
penenang, justru akan memudahkan beser atau mengompol. Adanya infeksi
saluran kemih, gula darah yang tinggi, kesadaran menurun, juga
memudahkan seseoran mengompol. Minuman tertentu seperti kopi, teh manis,
soft drink, juga memudahkan seseorang untuk beser dan mengompol.
Demikian halnya dengan gangguan pada sistem saraf seperti strok,
dimensia, penyakit parkinson.
Kelemahan pada otot dasar panggul akibat melahirkan berkali-kali, batu
kronik atau sering mengejan menyebabkan seseorang dapat mengalami
mengompol bila terjadi tekanan berlebih pada rongga perut, misalnya pada
ekadaan batuk, bersin atau tertawa terbahak-bahak. Selain itu, adanya
gangguan pada kandungan kemih juga memudahkan seseorang mengalami beser
atau mengompol walaupun kandung baru diisi sedikit cairan.
?Bila masalah mengompol itu acapkali terjadi, pergilah ke dokter yang
tepat, agar diketahui penyebabnya sedini mungkin. Pada tahap awal,
dokter akan melakukan berbagai intervensu perilaku terlebih dahulu,
seperti latihan kandung kemih agar pasien dapat menghambat atau menahan
keiinginan berkemih bila belum waktunya. Dan semua dilakukan tanpa obat
ataupun pembedahan,? tegas Setiati.
Latihan otot dasar panggul memegang peran penting untuk mencegah beser
dan mengompol. Latihan ini dilakukan dengan membuat kontraksi
berulang-ulang pada otot dasar panggul agar saluran kemih dapat menutup
dengan sempurna. Sebelum menjalani latihan, harus dilakukan terlebih
dahulu pemeriksaan lubang kemaluan (perempuan) atau rektum apakah mereka
mengkontraksikan otot dasar panggulnya.
Apabila penatalaksanaan tanpa obat-obatan belum dapat menyelesaikan
masalah mengompol, dapat diberikan obat sesuai jenis dan tipe mengompol
yang diderita. Dan bila masih tidak dapat diatasi dengan obat, barulah
dilakukan proses pembedahan. RW
mengompol pada lansia
Written By iqbal_editing on Jumat, 18 November 2016 | 07.43
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar