, Beberapa tahun belakangan, muncul produk yang disebut
vision glasses atau kacamata pinhole yang disebut-sebut dapat mengobati
kelainan mata, termasuk rabun jauh, rabun dekat, bahkan silinder.
Kacamata
ini berwarna hitam dan tidak berlensa, namun memiliki lubang-lubang
kecil berdiameter 1 mm yang disebut pinhole. Disebutka bahwa kacamata
ini dapat menerapi rabun mata seseorang. Benarkah hal tersebut jika
ditilik dari sisi medis?
"Kacamata pinhole sebetulnya adalah
kacamata yang dapat menyaring cahaya yang masuk, membantu agar mata
tidak terlalu banyak terpapar cahaya sehingga lensa mata tidak bekerja
terlalu keras," kata Dr dr Ikke Sumantri wiyogo SpM(K) selaku Kepala
Departemen Mata FKUI/RSCM.
Itu sebabnya, menurut dr Ike, banyak
orang merasa matanya lebih nyaman setelah menggunakan pinhole. Akan
tetapi, kacamata pinhole dikatakan dr Ike hanya dianjurkan digunakan
oleh orang-orang yang memiliki minus sekitar 0,75.
"Minus 2
sampai 3 tidak dianjurkan. Dengan tekstur kacamata yang berlubang-lubang
kecil sehingga menyaring cahaya yang masuk, tujuannya supaya mata tidak
mudah lelah," kata dr Ike saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (29/4/2015).
Baca juga: Latihan Mata untuk Orang dengan Mata Minus
Terkait
kegunaannya untuk menurunkan minus mata, dr Ida Bagus Gde Wirastana,
SpM atau yang akrab disapa dr Wira mengunkapkan berdasarkan literatur
yang ia ketahui, untuk mata minus sebetulnya tidak bisa diturunkan
dengan terapi kacamata pinhole. Namun, minus pada mata bisa
dipertahankan selama enam bulan. Lebih dari enam bulan, minus pada mata
bisa naik lagi.
"Sebetulnya kacamata pinhole ini tidak terlalu
direkomendasikan karena dapat mengurangi cahaya yang masuk dan
mengurangi kontras sensitivitas pada mata. Adanya titik-titik pada
kacamata pinhole, dapat meniadakan pembiasan sehingga jadi terang.
Masalahnya minus pada mata itu tidak akan hilang. Hanya sugesti saja,
jika mempertahankan minus jelas ya," terang dr Wira yang praktik di
Jakarta Timur Eye Center ini.
Dijelaskan dr Wira, pada prinsipnya
minus terbagi menjadi dua jenis yakni minus fisiologi dan patologi.
Minus fisiologi diakibatkan lensa mata yang bekerja terlalu berat secara
terus-menerus dan biasanya dialami oleh seseorang yang gemar membaca.
Sementara, minus patologi adalah minus yang diakibatkan oleh panjangnya
sumbu mata dan biasanya didapat dari faktor genetik atau bawaan lahir.
"Untuk
minus fisiologi masih diperbolehkan untuk menggunakan kacamata pinhole,
sedangkan patologi tidak karena tidak akan menimbulkan efek apa-apa
pada mata," kata dr Wira.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar