Apakah mual dan muntah di awal kehamilan, alias morning sickness, adalah fase yang pasti dialami ibu hamil di trimester pertama? Mengapa tak semua wanita mengalaminya?
Morning sickness
dialami 70 persen ibu hamil, jadi sekitar 30 persen wanita akan
menjalani kehamilannya dengan nyaman tanpa keluhan mual-mual, muntah,
dan juga pusing.
"Ada sebagian wanita yang mengalami morning
sickness, ada juga yang tidak. Ada yang mengalaminya di kehamilan
pertama, tapi saat hamil anak kedua tidak mual muntah sama sekali," kata
Marra Francis, dokter obgyn di Texas dan juga tim penulis buku Mommy MD
Guides.
Morning sickness terjadi karena peningkatan
beberapa hormon, terutama Human Chorionic Gonadotropin (hCG). Nah, ibu
hamil yang tubuhnya bisa menghadapi peningkatan pesat hCG, estrogen, dan
beberapa hormon lain di trimester awal.
Peningkatan hormon
memang terjadi sangat pesat di awal kehamilan, dan hCG saja
peningkatannya dua kali lipat setiap minggunya di beberapa minggu
pertama kehamilan.
Di trimester kedua, kadar hormon-hormon itu masih meningkat, tetapi sudah dalam level yang bisa ditangani tubuh.
Pada
beberapa wanita yang tidak mual dan muntah sama sekali bisa menandakan
kadar hormon di tubuhnya rendah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko
keguguran, walau tidak selalu demikian.
"Jika tidak mengalami
morning sickness, bukan berarti kadar hormonalnya tidak normal, bisa
juga karena tubuhnya bisa menoleransi kehamilan lebih baik," kata
Francis.
Walau mual dan muntah biasanya terjadi di usia kehamilan
8-14 minggu, tapi ada juga yang gejala mualnya tidak juga hilang sampai
akan melahirkan. Setiap wanita dan setiap kehamilan memang unik dan
berbeda.
Bila Anda beruntung karena tidak mengalami morning sickness,
nikmati saja karena Anda bisa melalui periode yang dianggap sulit bagi
wanita yang baru hamil. Tetap konsumsi makanan yang sehat dan periksakan
kehamilan secara teratur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar