Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis atau kuman TB. Umumnya penyakit ini menyerang
paru, tetapi dapat juga mengenai organ lain seperti tulang, kelenjar
getah bening, kulit dan usus.
Penyakit yang tak mengenal usia ini
dapat menyebabkan kematian bila tidak segera diobati. Maka itu
menyambut Hari TB Sedunia 24 Maret mendatang, Kementerian Kesehatan
terus berupaya menanggulangi penyebaran penyakit TB dengan Gerakan
Masyarakat Menuju Indonesia Bebas Tuberkulosis, melalui aksi Temukan
Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS).
Baca juga: Respons Pasien TB Saat Diedukasi: Takut Stigma, Ngotot, Hingga Patuh
"Bagaimana
pun penyakit ini masih belum kita kendalikan dengan optimal," tutur
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan, dr H Mohamad Subuh, MPPM, di ruang Maharmardjono lantai 3,
Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jl HR Rasuna Said Blok X 5 Kav 4-9,
Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017).
Dikatakan dr Subuh,
tuberkulosis merupakan penyakit menular di Indonesia yang paling besar
angka kematiannya, mencapai 100 ribu dalam setahun atau sekitar 7-8
orang setiap 1 jam. Di mana risiko penularan dipengaruhi oleh jumlah
kuman, lamanya kontak, dan daya tahan tubuh seseorang.
Umumnya
gejala yang dirasakan adalah batuk berdahak selama lebih dari dua pekan.
Di samping itu, ada beberapa gejala tambahan, seperti demam,
berkeringat di malam hari, dan nyeri dada.
"Bila seperti itu segera periksakan dahaknya. Ini sangat perlu untuk upaya pencegahan," ucap dr Subuh.
Kemudian
kata dr Subuh, potensi penularan melalui penyebaran kuman tuberkulosis
ketika berbicara dengan jarak 30 centimeter bisa mencapai 210 partikel.
Jika batuk mencapai 3.500 partikel dengan jarak 1-1,5 meter. Kemudian
bersin bisa lebih jauh lagi bisa 1,5-2 meter, antara 4.500-1 juta
partikel.
"Jadi jangan dikira kalau ada orang batuk, kita agak
jauh dengan dia, kita tidak bisa terkena, setengah meter saja sudah
berpengaruh," terangnya lagi.
Nah untuk perlindungan, gunakanlah
masker. Selain itu diperlukan partisipasi pengendalian tuberkulosis
bukan hanya dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat saja, tapi juga
penderita.
PENYEBARAN KUMAN TBC
Written By iqbal_editing on Kamis, 23 Maret 2017 | 05.23
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar