araknya penggunaan gadget pada anak-anak memicu segudang hal negatif,
seperti obesitas, hingga gangguan pada mata. Tak heran angka penderita
miopia atau rabun jauh pada anak-anak di berbagai negara meningkat tajam
akhir-akhir ini.
Ambil contoh di Inggris. Dari sebuah studi yang
dipublikasikan April lalu terungkap bahwa jumlah remaja berusia 12-13
tahun dengan rabun jauh di Inggris meningkat dua kali lipat dalam kurun
50 tahun terakhir, dari yang semula hanya 10 persen di tahun 1960-an
menjadi 23 persen dewasa ini.
Baca juga: Pelototi Layar Elektronik 9 Jam per Hari Picu Munculnya Masalah Penglihatan
Beruntung
kemudian peneliti lain dari Hong Kong menemukan lensa kontak khusus
untuk mencegah perkembangan rabun jauh pada anak-anak dan remaja. Metode
terapi pencegahan rabun jauh dengan lensa kontak khusus ini kemudian
disebut dengan Orthokeratologi.
Fungsi lensa kontak ini adalah
agar mata anak-anak dan remaja yang hampir mengalami miopia kembali ke
bentuk semula atau mempertahankan bentuk mata agar tetap normal,
sehingga mereka tak perlu sampai memakai kacamata di kemudian hari.
Lensa
kontak ini lantas diujicobakan dengan kepada lebih dari 300 anak di
Inggris dan sejumlah negara lain. Mereka diminta mengenakan lensa ini di
malam hari.
Ternyata setelah percobaan dilakukan selama tiga
tahun, tak ada satupun dari partisipan yang mengalami miopia. Padahal
seluruh partisipan yang ada dalam kelompok pembanding mengalami
penurunan kemampuan penglihatan dengan cepat.
"Ternyata
orthokeratologi terbukti efektif memperlambat perkembangan miopia pada
anak-anak. Ini artinya orang tua punya alternatif untuk mencegah
gangguan penglihatan ini pada anak-anak mereka," tandas peneliti Prof
Pauline Chom dari Hong Kong Polytechnic University, seperti dikutip dari
Telegraph, Rabu (1/7/2015).
Meski begitu, Gordon Ilett
dari Association of Optometrists Inggris masih belum yakin betul dengan
potensi lensa kontak khusus tersebut, kecuali bila dilakukan serangkaian
tes lain untuk memastikannya.
"Ini kan teknologi baru, tapi kita butuh populasi yang lebih besar untuk membuktikan kemanjurannya," timpal Gordon.
Gordon
juga mengingatkan penggunaan lensa kontak di malam hari atau saat tidur
cenderung menimbulkan risiko pada mata seperti infeksi pada kornea.
Alih-alih memakai alat bantu, peneliti lain dari Beijing Institute of
Ophthalmology dan Beijing Tongren Hospital lebih memilih mendorong
anak-anak dan remaja agar lebih banyak beraktivitas di luar ruangan
untuk mencegah rabun jauh.
Dari percobaan yang telah mereka
lakukan sebelumnya membuktikan bahwa aktivitas outdoor dapat mengurangi
risiko miopia hingga 23 persen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar