Hobi naik gunung? Jangan sekadar untuk berkemah, jalan-jalan atau
menikmati suasana alam. Pakar menyebut manfaat naik gunung sangat besar
bagi kesehatan jiwa.
Khalila Archer dari Inward Bound Mindfulness
Education, mengatakan naik gunung memiliki manfaat seperti meditasi
bagi kesehatan. Naik gunung memberikan pengalaman baru dan membuat
seseorang memahami bahwa ada hal-hal lain yang lebih besar daripada diri
mereka sendiri.
"Saya sendiri sangat mudah terjebak dalam
lamunan saat mendaki gunung. Dengan naik gunung, Anda mendapatkan
manfaat meditasi sekaligus pemahaman baru soal alam," tutur Archer,
dikutip dari NY Times.
Memang
dikatakan Archer bagi pemula, naik gunung bisa terasa sangat
melelahkan. Namun dengan pikiran yang jernih dan tempo perjalanan yang
tidak terlalu cepat, manfaat ketenangan saat mendaki gunung bisa
didapat.
Dikatakan Archer, naik gunung bisa mempertajam kesadaran
Anda, dengan tidak memfokuskan diri pada rasa letih dan capai, namun
kepada sensasi yang dirasakan. Contohnya:
- Apa yang Anda sentuh selama perjalanan?
- Bau apa yang menarik perhatian Anda?
- Pemandangan apa yang menurut Anda pantas dikagumi?
- Suara apa yang Anda dengar?
Dengan
memaksimalkan sensasi yang dirasakan, Archer mengatakan rasa letih dan
capai tidak akan terasa. Langkahkan kaki dengan nyaman, tidak usah
terlalu cepat sembari memaksimalkan seluruh sensasi yang Anda rasakan.
"Jika
perlu, berhenti dan apresiasi apa saja yang ada di sekitar Anda. Ketika
memulai perjalanan, ketika beristirahat maupun ketika mencapai puncak,"
papar Archer, sembari menyebut sensasi mencapai puncak akan membawa
kepuasan tersendiri bagi jiwa.
Di Australia, sejumlah relawan
yang tergabung dalam Fly Program melakukan program naik gunung untuk
mengatasi depresi. Matt Triplet, salah satu penggagasnya, mengatakan
naik gunung merupakan salah satu cara ampuh mengatasi masalah gangguan
kejiwaan.
Pesertanya tak hanya yang mengidap depresi, tetapi juga
post-traumatic stress disorder (PTSD) dan mereka yang pernah terpikir
untuk bunuh diri. Menghabiskan waktu di alam terbuka, menurut Tripet,
dapat memberikan manfaat bagi kondisi psikis seseorang, dan ini sudah
dibuktikan oleh banyak studi.
"Ketika itulah kami ajak mereka
bicara tentang banyak hal. Tidak hanya yang terjadi sehari-hari, tetapi
sesuatu yang berdampak pada mereka atau mungkin yang memicu depresi
mereka," jelas Tripet.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar