Ketuban yang pecah sebetulnya adalah tanda bahwa bayi dalam kandungan
akan segera lahir. Oleh karena itu biasanya ketuban ini baru akan pecah
di usia kandungan sekitar 37 minggu atau sembilan bulan.
Namun
pada beberapa kasus ketuban bisa juga pecah sebelum waktunya. Nah pada
kasus tersebut maka bayi mau tidak mau harus segera dilahirkan karena
bila didiamkan akan semakin menambah risiko terjadi infeksi pada ibu dan
bayinya.
Lalu apa yang kira-kira bisa menyebabkan ketuban pecah
dini? Menurut Direktur Utama Bamed Health Care dr Yassin Yanuar MIB,
SpOG, MSc, ada berbagai macam hal namun satu yang sering terlupakan
adalah masalah infeksi pada gigi dan gusi.
Karies
gigi atau gingivitis yang menyebabkan sakit gigi biasanya kerap
diabaikan oleh ibu hamil. Padahal penumpukan bakteri yang ada pada
daerah mulut tersebut dapat masuk ke aliran darah menjalar dan
memengaruhi kehamilan.
"Infeksi yang terjadi di gusi atau gigi
kumannya itu dapat menyebar melalui pembuluh darah berkoloni di dinding
rahim terus sampai dinding ketuban," papar dr Yanuar dalam temu media di
restoran Tamnak Thai, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).
"Ini
akan menyebabkan masalah integritas dari dinding ketuban. Jadi pertama
akan menyebabkan inflamasi di dinding rahim membuatnya meradang sering
kontraksi sementara di satu sisi kekuatan dinding ketuban juga
berkurang," lanjut dr Yanuar.
Untuk mengatasinya maka tentu
pertama-tama yang harus diatasi adalah sumbernya. Ibu hamil perlu
menemui dokter gigi melakukan pengobatan masalah kesehatan gigi dan
mulut.
Setelah itu dokter mungkin akan melihat juga apakah perlu
diberikan obat antibiotik untuk mengatasi masalah infeksi pada dinding
rahim dan ketuban yang sudah terlanjur terjadi.
"Obati segera supaya tidak berkepanjangan," pungkas dr Yanuar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar