Tak melulu menyerang mereka yang sudah tua, serangan jantung juga
'menghantui' orang-orang yang masih muda. Ya, mereka yang berusia di
bawah 30 tahun juga rentan mengalami serangan jantung.
Hal
tersebut disampaikan oleh dr Julio Ulaan, SpJP dari RS Siloam Kebon
Jeruk. Menurutnya, penyakit dan serangan jantung bisa terjadi pada orang
muda, tidak hanya pada orang yang sudah tua.
Baca juga: Eks Gelandang Newcastle Cheick Tiote Kolaps, Serangan Jantung?
Serangan
jantung pada orang muda, biasanya berhubungan dengan beberapa faktor
risiko. Termasuk di antaranya adalah tekanan darah tinggi atau
hipertensi, diabetes atau sakit gula, serta kolesterol tinggi. Riwayat
sakit jantung di keluarga juga termasuk faktor risiko yang harus
diwaspadai.
"Beberapa faktor risiko yang bisa memicu serangan
jantung dan harus diwaspadai di antaranya kebiasaan merokok, hipertensi,
diabetes, kolesterol tinggi," ujar dr Isman kepada detikHealth.
Pada
beberapa figur publik, serangan jantung yang mendadak menyerang ini
bahkan juga sampai langsung merenggut nyawa. Siapa saja yang
mengalaminya? Berikut daftarnya, seperti dirangkum detikHealth dari
berbagai sumber:
1. Cheick Tiote
Belum lama ini mantan gelandang Newcastle United, Cheick Tiote,
dikabarkan kolaps dan meninggal dunia saat latihan. Juru bicara
mengatakan, atlet berusia 30 tahun tersebut mengalami serangan jantung.
Dilansir oleh as.com,
Selasa (6/6/2017), Tiote mengalami serangan jantung saat berlatih
dengan klubnya yang sekarang, Beijing Enterprises. Ia sempat dilarikan
ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Serangan jantung
merupakan salah satu penyebab utama kematian mendadak saat olahraga
seperti yang dialami Cheick Tiote. Diperkirakan 90 persen di antaranya
berhubungan dengan serangan jantung, heat stroke, cedera serius di
kepala, dan penurunan aliran darah pada pengidap anemia sel sabit.
2. Mike Mohede
Penyanyi bersuara merdu Mike Mohede tutup usia beberapa waktu lalu
saat tertidur di kamarnya. Mike yang kala itu masih berusia 32 tahun
diketahui tidak memberikan respons saat dipanggil di tengah tidurnya.
Menurut
sang manajer, Indra Djamal, saat dibawa ke rumah sakit wajah dan badan
Mike sudah tampak membiru. Dokter pun menyebutkan bahwa Mike meninggal
akibat serangan jantung. Diakui Indra, Mike sebelumnya tidak diketahui
memiliki riwayat sakit jantung.
Penyakit jantung seringkali tidak
terdeteksi, dan karenanya bisa membunuh kapan saja. Namun praktisi
kesehatan dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Ari Fahrial Syam, SpPD
mengigatkan bahwa kematian akibat serangan jantung sebenarnya bisa
dicegah, yakni dengan melakukan check up rutin.
Check up rutin
dianjurkan terutama bagi mereka yang punya faktor risiko, antara lain
berusia di atas 40 tahun, mengalami obesitas, merokok, kolesterol dan
tekanan darahnya tinggi, serta punya riwayat penyakit kronis dalam
keluarganya. Dari sekian banyak faktor risiko, obesitas mendapat
penekanan khusus dari dr Ari.
3. Irena Justine
Selain Mike Mohede, figur publik lainnya yang juga meninggal dunia
akibat serangan jantung di usia muda adalah Irena Justine. Pada bulan
Mei 2016, Irena yang saat itu berusia 22 tahun meninggal dunia.
Beberapa
waktu sebelum kolaps dan dinyatakan meninggal, Irena diketahui sempat
menjalani tapping sebuah acara di stasiun televisi swasta. Kala itu,
Irena sempat terjatuh dan kemudian dibawa ke rumah sakit. Sebelum
mengembuskan napas terakhirnya, Irena sempat meminta maaf pada
orang-orang di sekitarnya.
4. Panji Hilmansyah
Putra Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti, yang
bernama Panji Hilmansyah meninggal dalam tidur pada bulan Januari 2016
silam. Diduga kuat ia meninggal akibat gangguan jantung.
Menurut
dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Jantung Harapan
Kita, dr Isman Firdaus, SpJP-FIHA, meninggal dalam tidur umumnya terjadi
karena menurunnya asupan oksigen. Salah satunya bisa karena sleep
apnea.
"Sleep apnea adalah ketika terjadi henti napas saat tidur.
Pada kondisi itu, tidak ada napas selama kira-kira 20 detik. Sekitar 40
persen orang dengan gangguan jantung umumnya punya sleep apnea," ujar
dr Isman saat berbincang dengan detikHealth.
Sleep apnea dibagi
menjadi tiga yakni sleep apnea sentral, obstruktif dan kompleks. Sleep
apnea sentral adalah ketika aliran udara pernapasan dan gerakan dada
berhenti akibat gangguan saraf otonom. Kemudian sleep apnea obstruktif
adalah saat ada sumbatan jalan napas, yang biasa terjadi di mulut atau
kerongkongan. Sementara sleep apnea kompleks yaitu gabungan antara kedua
kondisi tersebut.
Jika seseorang diketahui memiliki riwayat
stroke atau gangguan jantung, maka sleep apnea menjadi salah satu risiko
yang harus diwaspadai. Terutama jika orang tersebut sering mendengkur
saat tidur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar