Seorang ibu memposting video dan cerita bahwa balitanya mendadak lumpuh.
Hal ini menjadi perhatian netizen sehingga kisah tersebut menjadi
viral. Seperti apa kejadiannya?
Dalam postingannya di Facebook,
Amanda Lewis, menuturkan anaknya yang berusia tiga tahun bertingkah
tidak seperti biasanya di suatu malam, saat menjelang tidur. Malam itu,
putrinya yang bernama Evelyn tersebut tidak mau berdiri seusai mandi.
Karena Evelyn rewel sepanjang malam, Amanda bahkan harus terus-menerus menemani tidurnya. Padahal biasanya Evelyn tidur sendiri.
Lalu
keesokan harinya, Evelyn kesulitan berdiri. "Dia nggak bisa berjalan,
merangkak dan sangat susah menggerakkan lengannya," ujar Amanda di
halaman Facebook-nya.
Amanda sempat merekam melalui kamera video,
bagaimana Evelyn kesulitan untuk berdiri. Terlihat dalam video, gadis
kecil itu berkali-kali mencoba berdiri namun seperti tidak berdaya.
Video yang diposting pada 14 Mei 2017 tersebut telah ditonton sebanyak
22 juta kali dan mendapat reaksi sedih dari 71 ribu orang. Selain itu 41
ribu komentar pun membanjiri kolom komentar.
Selanjutnya Evelyn
dibawa ke rumah sakit. Menurut dokter yang memeriksa Evelyn, selama 15
tahun terakhir dirinya menjumpai sekitar 7-8 anak seusia Evelyn yang
memperlihatkan gejala yang sama. Pada anak-anak tersebut, penyebabnya
adalah caplak atau tick.
Lalu dokter menyisir rambut Evelyn
dengan seksama. Benar! Ada binatang kecil mirip kutu yang disebut caplak
yang bersembunyi di rambut bocah itu. Ternyata binatang kecil itulah
penyebab kelumpuhan Evelyn.
Kondisi
yang dialami Evelyn dikenal sebagai tick paralysis atau lumpuh caplak.
Kata Amanda, sesaat setelah kutu tersebut diambil dari kepala Evelyn,
gadis kecil itu mulai membaik dalam beberapa jam. Bahkan meski masih
dirawat di UGD agar kondisinya tetap terpantau, Evelyn sudah bisa
menikmati es loli dan menonton film kartun.
Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menjelaskan lumpuh caplak
sebenarnya jarang terjadi. Kelumpuhan ini disebabkan oleh toksin pada
air liur caplak. Gejalanya meliputi kelumpuhan akut yang sering
disalahartikan dengan kondisi neurologis lainnya, termasuk sindrom
Guillain-Barré ataupun botulisme. Kelumpuhan biasanya mereda dalam waktu
24 jam setelah caplak dikeluarkan.
Caplak sendiri merupakan
sejenis kutu penghisap darah yang biasanya ditemukan di hewan peliharaan
seperti kucing dan anjing. Dalam jumlah banyak, caplak bisa menyebabkan
anjing atau kucing kurus. Caplak juga diketahui dapat menularkan
beberapa patogen seperti bakteri, virus dan protozoa.
Postingan Amanda di Facebook-nya diharapkan bisa memberi kewaspadaan pada para orang tua terkait lumpuh caplak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar