Putus asa dan langsung berpikir tidak akan bisa memiliki anak sering
kali terjadi pada wanita pasca ia didiagnosis endometriosis. Meskipun,
tak melulu seperti itu kenyataannya.
"Belum tentu wanita yang
kena endometriosis itu bakal susah punya anak, karena statistik
menunjukkan hanya 26 persen saja yang kesulitan punya anak," tegas dr
Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya saat berbincang dengan
detikHealth.
Ketika hamil, disebutkan endometriosis bisa mereda.
Menurut dr Hari, hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya perkembangan
endometriosis sangat bergantung dengan kadar estrogen. Pada kehamilan,
kadar estrogen menurun sehingga progresifitas dari endometriosis bisa
tertekan.
"Tapi
hanya menekan progresifitasnya saja ya, bukan menyembuhkan. Sama halnya
dengan menyusui yang membuat kadar estrogen menurun sehingga bisa
meredakan endometriosis," tambah pria yang juga pendiri GMITS
(Gynecologic Minimally Invasive Treatment Surabaya-www.trust-gmits.com)
ini.
Dikutip dari endometriosis.org, disebutkan bahwa sekitar 60
sampai 70 persen wanita dengan endometriosis masuk kategori subur.
Kemudian, sekitar setengah dari wanita dengan endometriosis yang
kesulitan hamil akhirnya bisa hamil dengan atau tanpa pengobatan.
Selain
itu, disebutkan pula bahwa jaringan parut pada tuba falopi akibat
adanya endometriosis bukanlah penyebab umum dari infertilitas. Sebab,
penyakit radang panggul juga berkaitan dengan infertilitas yang dialami
wanita.
Penyakit radang panggul merupakan infeksi yang merusak
atau menyumbat tuba falopu. Kondisi ini bisa menyebabkan infertilitas
dengan mencegah terjadinya sel telur yang sudah bertemu dengan sperma
masuk ke tuba falopi. Sebaliknya, endometriosis pada tuba falopu lebih
jarang menyebabkan infertilitas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar