, Nyeri haid merupakan keluhan utama dari adanya
endometriosis. Hal ini tentu menyulitkan untuk membedakan nyeri haid
normal dengan endometriosis.
Menanggapi hal ini, dr Ichandy Arief
Rachman SpOG mengatakan pada dasarnya batas rasa nyeri pada setiap
wanita berbeda-beda. Maka dari itu, membedakan nyeri haid normal dengan
endometriosis sering dianggap sulit.
dr Ichandy melanjutkan, rasa
nyeri saat haid bisa dinilai dengan membandingkan kualitas kegiatan
yang dilakukan. Misalnya, seseorang masih dapat beraktivitas seperti
biasa maka nyeri haid dianggap normal.
"Tapi kalau sampai teramat
sangat sakit dan nggak bisa beraktivitas sama sekali itu bisa jadi
(gejala endometriosis). Sebaiknya periksakan setelah haid," kata dokter
yang praktik di RSPAD Gatot Soebroto ini.
Hal ini ia sampaikan kepada detikHealth di sela-sela acara KARMIG meeting 2017 di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (21/7/2017).
Lebih
lanjut, dr Ichandy mengatakan bahwa di Indonesia masih banyak wanita
yang belum memeriksakan diri lebih awal. Inilah yang menyebabkan sampai
saat ini penanganan dari endometriosis menjadi sulit.
"Di
Indonesia ini kebanyakan orang 'nrimo' dengan rasa nyeri yang hebat.
Sehingga sering datang ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah parah,"
sambung dr Ichandy.
Lantas, benarkah haid dalam jangka waktu dan
jumlah yang lama dan merupakan salah satu ciri endometriosis? Menurutnya
hal tersebut harus diperiksa lebih dalam dengan menggunakan USG
(ultrasonografi) karena setiap orang memiliki ciri yang berbeda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar