Aritmia adalah salah satu gangguan pada jantung
dikarenakan abnormalitas penjalaran impuls listrik ke otot jantung.
Gejala yang sering timbul adalah debaran pada jantung. Tapi jangan
salah, detak jantung yang melambat juga bisa jadi salah satu gejala
penyakit serius ini.
Seperti yang dijelaskan oleh dr Dicky Armein
Hanafy, SpJP(K), Jumat (11/8/2017), di RS Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita, Jakarta, pasien aritmia di kelompok umur tua (di atas 60
tahun) biasanya akan mengalami gejala yakni pelambatan detak jantung.
Berbeda dengan kelompok usia remaja hingga dewasa muda, biasanya yang timbul adalah debaran pada dada yang terasa tidak nyaman.
Untuk
pengobatan, menurut dr Hanafy sebetulnya juga harus dilakukan secara
individu. Sebab, setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda dan
tidak disamaratakan antara satu pasien dengan pasien lainnya.
"Memang
kalau terlalu lambat, butuh alat pacu yang ditanam di bawah kulit kalau
ga bisa pengobatan lewat obat-obatan. Jika tidak berhasil, pakai teknik
ablasi. Tergantung," jelas dr Hanafy.
Ablasi itu sendiri
merupakan suatu tindakan operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung
atau aritmia dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam ruang
dalam jantung. Kateter itu kemudian dihubungkan dengan mesin khusus yang
memberikan energi listrik.
Selain debaran dan penurunan irama
jantung, gejala yang bisa muncul dari aritmia itu sendiri bisa dengan
adanya rasa pusing, pingsan, stroke hingga kematian mendadak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar