akalaksia
Written By iqbal_editing on Kamis, 28 Juli 2016 | 15.33
Akalasia adalah kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk
menyalurkan makanan pada pipa menelan (esofagus) ke dalam lambung.
Esofagus terdiri dari 3 bagian: bagian paling atas di mana terdapat
sfingter esofagus bagian atas (cincin otot yang berkontraksi sepanjang
waktu untuk mencegah aliran balik makanan dari bagian bawah esofagus ke
arah atas), corpus dan bagian bawah dimana terdapat sfingter esofagus
bagian bawah (cincin otot yang secara normal berkontraksi untuk mencegah
asam lambung dan makanan yang terdapat di dalam lambung mengalir
kembali ke atas ke esofagus). Secara normal, sewaktu menelan, sfingter
esofagus bagian atas berelaksasi sehingga makanan dapat masuk ke dalam
esofagus. Kemudian diikuti dengan kontraksi dari otot-otot bagian atas
esofagus tersebut sehingga mendorong makanan ke bawah esofagus sedangkan
otot-otot bagian bawah berelaksasi untuk menerima makanan. Perubahan
kontraksi dari otot-otot di dalam esofagus ini dikenal sebagai gerakan
peristaltik, yang memindahkan makanan sepanjang esofagus ke dalam
lambung. Akan tetapi, pada penderita akalasia, sfingter esofagus bagian
bawah tidak berelaksasi untuk menyalurkan makanan memasuki lambung. Hal
ini sering disebabkan oleh kerusakan saraf-saraf yang mempersarafi
otot-otot esofagus. Oleh karena itu, penderita akalasia dapat
menunjukkan gejala regurgitasi makanan, nyeri dada ketika menelan, dada
seperti terbakar dan kesulitan sewaktu menelan. Hal ini dapat
menyebabkan komplikasi, seperti pneumonia (ketika makanan memasuki
saluran udara) atau robekan dari esofagus. Untungnya, kondisi ini
merupakan penyakit yang jarang terjadi dan biasanya ditemukan pada usia
pertengahan atau dewasa tua. Penanganan termasuk obat-obatan yang
membantu merelaksasi otot-otot sfingter dan operasi untuk melebarkan
esofagus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar