KOMPLIKASI STROKE
Serangan stroke tidak berakhir dengan akibat pada otak saja. Gangguan
emosional dan fisik akibat terbaring lama tanpa bergerak di tempat tidur
adalah bonus yang tak dapat di hindari
.
Inilah dampak yang paling menyulitkan penderita dan orang orang
yang berada di sekitarnya. Oleh karena keterbatasan akibat lumpuh, sulit
berkomunikasi dan sebagainya, penderita stroke sering mengalami depresi
Darah beku mudah terbentuk pada jaringan yang lumpuh terutama
pada kaki sehingga menyebabkan pembengakakan yang mengganggu. Selain
itu, pembekuan darah juga dapat terjadi pada arteri yang mengalirkan
darah ke paru-paru sehingga penderita sulit bernafas dalam beberapa
kasus mengalami kematian.
Jika penderita stroke lumpuh, tidak maslah seberapa parah,
penderita harus sering di pindahkan dan di gerakkan secara teratur agaar
bagian pinggul, panata, sendi kaki, dan tumit tidak terluka akibat
terhimpit alas tempat tidur. Nila luka luka tidak di rwat bisa terjadi
infeksi.
- . Otot mengerut dan sendi kaku
Kurang gerak dapat menyebabkan sendi menjadi kaku dan nyeri, jika
otot otot betis mengkerut, kaki terasa sakit ketika berdiri dengan
tumit menyentuh lantai, Hal ini biasanay di tangani oleh tenaga
FISIOTERAPY
- . Pneumonia ( radang paru- paru )
Ketdakmampuan untuk bergerak setelah mengalami srtoke membuat
pasien mungkin mengalami kesulitan menelan dengan sempurna atau sering
terbatu-batuk sehingga cairan terkumpul di paru paru dan selanjutnya
terjadi pnumonia.
Otot-otot di sekitar pundak yang mengontrol sendi-sendi pundak akan
mudah cedera pada waktu penderita diganti pakaiannya, di angkat, atau
di tolong untuk berdiri. Untuk mencegahnya, biasanya tangan yang
terkulai di tahan dengan sebilah papan atau kain khusus di kaitkan ke
pundak, atau leher agar bertahan pada posisi yang benar. Jadi, bila
anada menolong penderita stroke untuk berdiri, Lakukan dengan cara yang
benar agar tidak membuat otot-otot dareah tersebut terbebani terlalu
berat.
AKIBAT / DAMPAK STROKE
Akibat stroke di tentukan oleh bagian otak mana yang cerdera, tetapi
perubahan-perubahan yang terjadi setelah stroke, baik yang mempengaruhi
bagian kanan atau kiri otak pada umumnya adalah sebgai berikut :
- Lumpuh
Kelumpuhan sebelah bagian tubuh ( hemiplegia ) adalah cacat yang
paling umum akibat stroke. Bila stroke menyerang bagian kiri otak,
terjadi hemiplegia kanan. Kelumpuhan terjadi dari wajah bagian kanan
hingga kaki sebelah kanan termasuk tenggorokan dan lidah. Bila dampaknya
lebih ringan, biasanya yang terkena di rasakan tidak bertenaga (
hemiparesis kanan ). Bila yang terserang bagian kanan otak, yang terjadi
adalah hemiplegia kiri dan yang lebih ringan di sebut HEMIPARESIS KIRI.
Bagaimana pun, pasien stroke hemiplegia atau hemiparesis akan mengalami
kesulitan melaksanakan kegitan sehari- hari seperti berjalan,
berpakaian, dsb.. Ada juga pasien yang mengalami kesulitan untuk
melakukan makan dan menelan di sebut DISAFAGIA Karena bagian otak yang
menegndalikan otot oto yang telah rusak dan tidak berfungsi
- Perubahan Mental
Stroke tidak selalu membuat mental penderita menjadi merosot dan
beberapa perubahan biasanya bersifat sementara. Setelah stroke memang
dapat terjadi gangguan pada daya pikir , kesadaran, kosentrasi,
kemampuan belajar dan fungsi intelektualnya lainnya. Semua hal tersebut
dengan sendirinya mempengaruhi penderita. Marah, sedih sering kali
menurunkan semanagt hidupnyasehingga muncul dampak emosional yang lebih
berbahaya. Ini terutama juga di sebabkan kini penderita kehilangan
kemampuan tertentu yang sebelumya fasih di lakukannnya misalnya :
- Agnosia adalah kehilanagn kemampuan untuk menegnali orang atau benda
- Anosonia adalah tidak mengenali bagian tubuhnya sendiri
- Apraksia adalah tidak mampu melakukan suatu
gerakan atau menyusun kalimat yang di inginkannya. Bahkan kehilangan
kemampuan untuk melaksanakan langkah-langkah pemikiran dalam urutan yang
benar
- Distosi Spasial adalah tidak mampu mengukur jarak atau ruang yang ingin di jangkaunya
- Gangguan Komunikasi
Paling tidak sperempat dari semua pasien stroke mengalami gangguan
komunikasi, yang berhubungan dengan mendengar, berbicara, membaca dan
bahkan isyarat dengan gerak tangan. Ketidakberdayaan ini membingungkan
orang yang merawatnya.
- Disartia adalah melemahnya otot otot muka, lidah,
dan tenggorokan yang membuat sulit bicara, walaupun penderita memahami
bahasa verbal maupun tulisan
- Afasia adalah ada beberapa jenis
Afasia...Afasia Ekspresif adalah kesulitan menyapaikan pikiran melalui
kata kata maupun tulisa. Afasia Global adalah yang di sebabkan kerusakan
di beberapa bagian terkait dengan fungsi bahasa.
- Gangguan Emosional
Oleh karena umumnyapasien stroke tidak mampunmendiri sendiri,
sebagian besar mengalami kesulitan mengendalikan emosi. Penderita mudah
merasa takut, gelisah, marah dan sedih. Penderitaan yang sangat umum
pada pasien adalah depresi .
- Kehilangan indera perasa
Pasien strike mungkin kehilangan kemampuan indera yaitu rangsang
sentuh atau jarak. Cacat sensori dapat mengganggu kemapmpuan pasien
mengenal benda yang di pegangny
0 komentar:
Posting Komentar