1.Pemeriksaan gambar atau foto : melalui hasil pemeriksaan bergambar, dapat diketahui jelas sumber penyakit, beberapa kelainan lainnya, serta tahap penyakit.
2.Pemeriksaan X-ray atau rontgen dada merupakan pemeriksaan utama untuk mendiagnosa kanker paru-paru.
Umumnya pada stadium awal tida ditemukan adanya kelainan. Benjolan,
kanker, obstruksi bronkial, pneumonia atau atelektasis obstruktif
kinerja invasi tumor jaringan paru yang berdekatan dan metastasis ke
kelenjar getah bening hilus dan mediastinum hilus tampak atau bayangan
mediastinum melebar. Tomografi hasil X-ray dapat menunjukkan bayangan
tumor apakah sudah masuk ke rongga bronkus, apakah tampak penebalan
dinding tidak teratur atau stenosis lumen, oklusi. Pemeriksaan rontgen
kanker paru-paru perifer dapat menunjukkan nodul paru paru perifer atau
bayangan benjolan, tampilan lembaran kecil menyerupai daun atau adanya
bulu bulu tipis di aera tersebut. Diffuse jenis infiltrat sel karsinoma
bronchioloalveolar garis samar-samar, dari berbagai nodul kecil,
potongan-potongan kecil menyatu menjadi daerah besar bayangan, yang
mirip dengan pneumonia.
3.CT scan : gambar tipis dapat ditampilkan,
daripada konvensional X-ray resolusi dada tinggi, dapat mencerminkan
struktur halus lesi atau nodul kecil, untuk menghindari tumpang tindih
dari lesi dan jaringan normal, dapat ditemukan di daerah pemeriksaan
sinar-X tersembunyi (seperti diafragma paru paru sebelah tulang belakang
setelah jantung, mediastinum, dll), kanker paru stadium dini;
pemindaian ditingkatkan jelas apakah metastasis kelenjar getah bening
hilus dan mediastinum, perut, CT scan kepala, dll dapat ditemukan bahwa
lesi metastatik. Merupakan unsur penting pemeriksaan kanker paru-paru.
4.MRI : lebih mudah membedakan pembuluh
mediastinum, hilus, tumor dan kelenjar getah bening, dikarenakan MRI
dapat menunjukkan banyak sisi, maka jenis pemeriksaan seperti ini lebih
mampu menentukan kondisi sekitar tumor dan keterlibatan pembuluh darah
pada area tersebut. Hasil MRI sama efektifnya dengan CT scan dalam kasus
diagnose untuk lesi parenkim paru.
5.PET scan : teknik pengambilan gambar yang
digunakan berbeda dengan pemeriksaan konvensional pada umumnya,
pemeriksaan ini dapat menunjukkan perubahan metabolik lesi, dan pada
beberapa kasus penyakit PET scan memiliki diagnosis yang sangat
kualitatif .Umumnya pada diagnosa PET scan untuk melihat tumor
paru-paru, metabolisme tumor yang rendah, aktivitas sel alveolar
karsinoma seringkali memiliki sifat hasil negatif palsu; hasil lesi
peradangan paru-paru, TBC, dll yang tampak juga sebagian besar adalah
hasil positif palsu.
6.Pemeriksaan patologi / biopsi : umumnya
pemeriksaan kanker paru-paru dilihat dari jaringan, sitologi
(pemeriksaan sel), semua diambil dari spesimen kanker paru-paru (sampel
tumor). Sitologi (pemeriksaan sel) sputum akan diambil spesimen dari
efusi serosa (dahak) dari jarum sekecil bulu dengan bronkoskopi yang
juga merupakan bagian dari pengambilan sampel spesimen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar