1. Pemeriksaan
cairan otak
Pemeriksaan
cairan otak amat penting untuk diagnosis radang otak, radang medulla spinalis
dan radang selaput otak, baik yang disebabkan oleh infeksi maupun bukan
infeksi. Pungsi lumbal harus dilakukan pada tiap penderita dengan keluhan dan
tanda-tanda rangsangan selaput otak. Pada penderita dengan panas yang tidak
diketahui sebabnya perlu pula dipertimbangkan pungsi lumbal.
Cairan
Otak Pada Meningitis Purulenta
a. Tekanan
Tekanan cairan otak meningkat di atas
180 mm H2O
b. Warna
Cairan
otak berwarna mulai dari keruh sampai purulenta bergantung pada jumlah selnya.
c. Sel
Jumlah
leukosit meningkat, biasanya berjumlah 200-10.000 dan 95% terdiri dari sel PMN
setelah pengobatan dengan antibioka perbandingan jumlah sel MN (mononuclear)
terhadap sel PMN meningkat.
d. Protein
Kadar protein meningkat, biasanya di
atas 75 mg/ 100 ml.
e. Klorida
Kadar klorida menurun kurang dari 700
mg/ 100ml.
f. Gula
Kadar
gula menurun, biasanya kurang dari 40 mg% atau kurang dari 40% kadar gula darah
yang diambil pada saat yang bersamaan.
2. Pemulasan
gram dan biakan cairan otak
Pemulasan
gram dan biakan merupakan cara yang praktis dan teliti untuk menemukan bakteri
penyebab meningitis secara cepat.
3. Pemeriksaan
darah tepi
Biasanya
terdapat kenaikan jumlah leukosit dan pada hitung jenis terdapat pergesaran ke
kiri.
4. Pemeriksaan
radiologi
Pada foto toraks mungkin dijumpai sumber infeksi misalnya
radang paru atau abses paru. Sutura yang melebar pada anak mencurigakan akan adanya
efusi subdural atau abses otak.
Sken tomografik pada meningitis mungkin akan
menunjukkan adanya sembab otak dan hidrosefalus. Sken tomografik ini akan
berguna untuk mengetahui adanya komplikasi seperti abses otak atau efusi
subdural.
Gambar
1. Meningitis bakteri akut(6)
5. Pemeriksaan
EEG
Pemeriksaan dengan elektroensefalografi
akan menunjukkan perlambatan yang menyeluruh di kedua hemisfer dan derajatnya
sebanding dengan beratnya radang.
0 komentar:
Posting Komentar