Pengobatan penyakit alzheimer masih sangat terbatas
oleh karena penyebab dan patofisiologis masih belun jelas. Pengobatan
simptomatik dan suportif seakan hanya memberikan rasa puas pada
penderita dankeluarga. Pemberian obat stimulan, vitamin B, C, dan E
belum mempunyai efek yang menguntungkan.4,7,11,14
1. Inhibitor kolinesterase
Beberapa tahun terakhir ini, banyak peneliti
menggunakan inhibitor untuk pengobatan simptomatik penyakit alzheimer,
dimana penderita alzheimer didapatkan penurunan kadar asetilkolin.
Untuk mencegah penurunan kadar asetilkolin dapat
digunakan anti kolinesterase yang bekerja secara sentral seperti
fisostigmin, THA (tetrahydroaminoacridine). Pemberian obat ini dikatakan
dapat memperbaiki memori danapraksia selama pemberian berlangsung.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa obat-obatan anti kolinergik akan
memperburuk penampilan intelektual pada orang normal dan penderita
alzheimer.
2. Thiamin
Penelitian telah membuktikan bahwa pada penderita
alzheimer didapatkan penurunan thiamin pyrophosphatase dependent enzym
yaitu 2 ketoglutarate (75%) dan transketolase (45%), hal ini disebabkan
kerusakan neuronal pada nukleus basalis.Pemberian thiamin hydrochlorida
dengan dosis 3 gr/hari selama 3 bulan peroral, menunjukkan perbaikan
bermakna terhadap fungsi kognisi dibandingkan placebo selama periode
yang sama.
3. Nootropik
Nootropik merupakan obat psikotropik, telah
dibuktikan dapat memperbaiki fungsi kognisi dan proses belajar pada
percobaan binatang. Tetapi pemberian 4000 mg pada penderita alzheimer
tidak menunjukkan perbaikan klinis yang bermakna.
4. Klonidin
Gangguan fungsi intelektual pada penderita alzheimer
dapat disebabkan kerusakan noradrenergik kortikal. Pemberian klonidin
(catapres) yang merupakan noradrenergik alfa 2 reseptor agonis dengan
dosis maksimal 1,2 mg peroral selama 4 minggu, didapatkan hasil yang
kurang memuaskan untuk memperbaiki fungsi kognitif
5. Haloperiodol
Pada penderita alzheimer, sering kali terjadi
gangguan psikosis (delusi, halusinasi) dan tingkah laku. Pemberian oral
Haloperiod 1-5 mg/hari selama 4 minggu akan memperbaiki gejala tersebut.
Bila penderita alzheimer menderita depresi sebaiknya diberikan
tricyclic anti depresant (amitryptiline 25-100 mg/hari)
6. Acetyl L-Carnitine (ALC)
Merupakan suatu subtrate endogen yang disintesa
didalam miktokomdria dengan bantuan enzym ALC transferase. Penelitian
ini menunjukkan bahwa ALC dapat meningkatkan aktivitas asetil
kolinesterase, kolin asetiltransferase. Pada pemberian dosis 1-2
gr/hari/peroral selama 1 tahun dalam pengobatan, disimpulkan bahwa dapat
memperbaiki atau menghambat progresifitas kerusakan fungsi kognitif.
PROGNOSIS
Dari pemeriksaan klinis 42 penderita probable alzheimer menunjukkan bahwa nilai prognostik tergantung pada 3 faktor yaitu:7,13
1. Derajat beratnya penyakit
2. Variabilitas gambaran klinis
3. Perbedaan individual seperti usia, keluarga demensia dan jenis kelamin
Ketiga faktor ini diuji secara statistik, ternyata
faktor pertama yang paling mempengaruhi prognostik penderita alzheimer.
Pasien dengan penyakit alzheimer mempunyai angka harapan hidup rata-rata
4-10 tahun sesudah diagnosis dan biasanya meninggal dunia akibat
infeksi sekunder.
0 komentar:
Posting Komentar