Sebagai orang tua, Anda ingin membantu membentuk seorang anak yang
bisa berlayar sendiri mengarungi sungai kehidupan suatu hari kelak.
Apakah ini berarti tugas Anda adalah menghilangkan setiap dan semua
kekecewaan, tantangan juga rintangan? Tentu tidak.
Anda perlu mengajari anak Anda supaya memiliki kepercayaan diri dan
pengendalian diri untuk menghadapi dan mengatasi masalah, tanpa perlu
tertekan, tanpa kepanikan, dan tanpa memarahi orang lain yang tidak bisa
memenuhi hasrat anak Anda. memelihara kesehatan jiwa anak, adalah
kuncinya. Dan untuk itu, ada tujuh kekuatan yang patut diajarkan:
1. Kebahagiaan.
Ingatlah bahwa kepuasan sesungguhnya datang dari keberhasilan
menghadapi tantangan yang tepat dalam situasi yang tidak menekan.
Pencapaian nyata dari apa yang diraihnya, adalah kebahagiaan.
2. Kepercayaan diri/Kemandirian
Cara terbaik adalah menempatkannya dalam situasi yang sesuai dengan
usianya, dan mendukungnya untuk mengikuti isyarat nalurinya untuk
menjelalah. Tugas Anda; berikan peta sebagai bekal jika ia tersesat.
3. Ketabahan
Biarkan anak mengalami kegagalan sekarang ketika taruhannya masih
rendah. Biarkan ia mencoba menyelesaikan masalah. Pujilah ia dengan
spesifik terhadap usahanya dan bukan tentang kesempurnaan.
4. Empati dan kasih sayang
Tanamkan bahwa ia bukan satu-satunya orang yang harus diperhatikan,
didunia ini. Berikan batasan prinsip terkait hubungan dengan orang lain
yang tidak boleh dilakukannya. Ingatkan bahwa perasaan orang lain juga
penting.
5. Bermain-main
Luangkanlah selalu waktu untuk bermain bersama anak. ajak ia menjelajah
alam, bermain diluar memudahkan anak merasakan kekaguman dan keajaiban
dengan dunia yang luar biasa. Jangan terlalu tegang, ya..
6. Kepuasan yang Tertunda
Berikan keterampilan untuk tidak mudah menyerah untuk mengejar
keinginan dengan cara yang baik. Yakni melatihnya menahan diri, menunda
kepuasan, tidak memberi semua yang diinginkannya saat itu juga.
7. Spiritualitas
Salah satu pengaruh terbesar dalam perkembangan kejiwaan anak adalah
seberapa baik sisi spiritualnya. Hal ini juga berarti memaknai kedudukan
diri di alam semesta, menjadi bagian dari komunitas dan lingkungan
sosial.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar