·
Pada prinsipnya terapi glaukoma ada 2 macam
yaitu medikamentosa dan operatif. Untuk yang kongenital, harus operatif
walaupun masih neonatus (misal 10 hari) obat-obatan hanya untuk sementara.
·
Tujuan terapi adalah menurunkan TIO.
1. Medikamentosa
Tekanan intraokuler
harus diturunkan dengan secepatnya dengan memberikan asetanolamid 500 mg
dilanjutkan dengan 3 x 500 mg, solusio gliserin 50% 4x 100-150 ml dalam air
jeruk, penghambat beta adrenergik 0,25 – 0,5% 2 x 1 dan KCl x 0,5 g. Diberikan
pula tetes mata kortikosteroid dan antibiotik untuk mengurangi reaksi
implamasi. Untuk bentuk primer, diberikan tetes mata pilokarpin 2% tiap ½
- 1 jam pada mata yang mendapat serangan dan 3x1 tetes pada mata disebelahnya.
Bila perlu berikan analgetik dan antiemetik.
2. Operasi
Penderita dirawat
dan dipersiapkan untuk operasi. Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan
keadaan matanya. Bila TIO tetap tidak turun segera dilakukan operasi.
Sebelumnya diberikan infus manitol 20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Bila jelas
menurun operasi ditunda sampai mata lebih tenang dengan tetap mematau TIO.
Jenis operasi iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan
genioskopi setelah pengobatan medikamentosa. Selain pencegahan juga dilakukan
iridektomi pada sebelahnya.
Harus dicari
penyebabnya pada bentuk sekunder dan diobati yang sesuai. Dilakukan operasi
hanya bila perlu dan jenisnya tergantung penyebab. Misalnya pada hifema
dilakukan parasentesis pada kelainan lensa dan pada uveitis dilakukan
iridektomi atau operasi iridektomi.
J.
Diagnosa
keperawatan
Pre Operatif
·
PK: Peningkatan TIO
·
Nyeri akut b.d agen injury mekanik
·
Gangguan persepsi sensori: penglihatan b.d
perubahan persepsi sensori
·
Kurang pengetahuan tentang proses penyakit,
pengobatan/penatalaksaan dirumah b. d kurangnya paparan informasi
Post operatif
·
Nyeri akut b.d agen injury fisik
·
Risiko jatuh b.d kesulitan penglihatan
·
Risiko infeksi b.d prosedur invasif,
terputusnya kontuinitas jaringan
K.
Intervensi
1. Nyeri b/d
peningkatan tekanan intra okuler (TIO) yang ditandai dengan mual dan muntah
Tujuan: nyeri hilang atau
berkurang
Kriteria Hasil:
a. Pasien
mendemonstrasikan pengetahuan akan penilaian nyeri
b. Pasien
mengatakan nyeri berkurang/hilang
c. Ekspresi
wajah rileks
Intervensi:
a. Kaji
tipe intensitas dan lokasi nyeri
b. Kaji
tingkatan nyeri untuk menentukan dosis analgesic
c. Anjurkan
istirahat ditempat tidur dalam ruangan yang tenang
d. Atur
sikap fowler 30° atau dalam posisi nyaman.
e. Hindari
mual, muntah karena ini akan meningkatkan TIO
f. Alihkan
perhatian pada hal-hal yang menyenangkan
g. Berikan analgesi sesuai
anjuran
2. Gangguan persepsi
sensori penglihatan b/d gangguan penerimaan,gangguan status organ ditandai
dengan kehilangan lapang pandang progresif.
Tujuan: Penggunaan penglihatan yang optimal
Kriteria Hasil:
Kriteria Hasil:
a. Pasien
akan berpartisipasi dalam program pengobatan
b. Pasien
akan mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut
Intervensi:
a. Pastikan
derajat/tipe kehilangan penglihatan
b. Dorong
mengekspresikan perasaan tentang kehilangan / kemungkinan kehilangan
penglihatan
c. Tunjukkan
pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, menikuti jadwal, tidak salah
dosis
d. Lakukan
tindakan untuk membantu pasien menanganiketerbatasan penglihatan, contoh,
kurangi kekacauan,atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subjek yang
terlihat; perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam
e. Kolaborasi obat sesuai
dengan indikasi
3. Ansietas b/d faktor
fisilogis, perubahan status kesehatan, adanya nyeri, kemungkinan/kenyataan
kehilangan penglihatan ditandai dengan ketakutan, ragu-ragu, menyatakan masalah
tentang perubahan kejadian hidup
Tujuan: Cemas hilang atau berkurang
Kriteria Hasil:
Kriteria Hasil:
a. Pasien tampak rileks
dan melaporkan ansitas menurun sampai tingkat dapat diatasi
b. Pasien
menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah
c. Pasien menggunakan
sumber secara efektif
Intervensi:
Intervensi:
a. Kaji
tingkat ansitas, derajat pengalaman nyeri/timbul nya gejala tiba-tiba dan
pengetahuan kondisi saat ini
b. Berikan
informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan
pengobatan mencegah kehilangan penglihatan tambahan
c. Dorong
pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan
d. Identifikasi
sumber/orang yang menolong
4. Kurang pengetahuan
(kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b/d kurang
terpajan/tak mengenal sumber, kurang mengingat, salah interpretasi ditandai
dengan pertanyaan, pernyataan salah persepsi, tak akurat mengikuti instruksi,
terjadi komplikasi yang dapat dicegah
Tujuan: Klien mengetahui
tentang kondisi,prognosis dan pengobatannya
Kriteria Hasil:
Kriteria Hasil:
a. pasien
menyatakan pemahaman kondisi, prognosis, dan pengobatan
b. Mengidentifikasi
hubungan antar gejala/tanda dengan proses penyakit
c. Melakukan
prosedur dengan benar dan menjelaskan alasan tindakan
Intervensi
a. Diskusikan
perlunya menggunakan identifikasi
b. Tunjukkan
tehnik yang benar pemberian tetes mata
c. Izinkan
pasien mengulang tindakan
d. Kaji
pentingnya mempertahankan jadwal obat, contoh tetes mata
e. Diskusikan
obat yang harus dihindari, contoh midriatik, kelebihan pemakaian steroid
topical
0 komentar:
Posting Komentar