Mengedepankan keserasian dalam asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh,
penerapan food combining memang membutuhkan ketelitian dalam memilih
menu. Sebab jika tidak diatur dengan baik justru akan menjadi bumerang
bagi kesehatan diri sendiri. Lantas seperti apa contoh food combining
dalam 24 jam?
Disampaikan oleh Andang Widhawari Gunawan, ahli
terapi nutrisi, Anda tak harus menghafal kimiawi makanan mana yang bisa
membentuk sifat asam dan basa. Jika sudah serius menerapkan food combining, lambat laun Anda akan memahami dan bisa menerapkannya tanpa harus menghafal.
Andang
juga mengungkapkan bahwa food combining bisa fleksibel selama Anda
dapat mengatur total asupan makanan dalam satu minggu, setidaknya
terdiri dari 7 menu protein + sayuran, 7 menu zat pati + sayuran, dan 7
menu buah-buahan. Sehingga komposisi menu dasar dalam satu hari antara
lain 1 menu protein + sayuran, 1 menu zat pati + sayuran, dan 1 menu
buah-buahan.
Dikutip dari bukunya yang berjudul 'Food Combining:
Kombinasi Makanan Serasi', Senin (23/12/2013), berikut contoh pola makan
food combining dalam 24 jam:
Bangun tidur:
1-2 gelas air putih campur air jeruk nipis/lemon (dari 1 buah jeruk nipis/lemon), tanpa gula
Makan pagi (terpanjang dari pagi sampai pukul 12 siang):
Aneka
buah potong atau jus buah segar tanpa gula setiap dua jam sekali atau
jika merasa lapar saja. Buah tersebut tidak termasuk nangka, durian,
alpukat, pisang, dan buah yang masih mentah
Makan siang (pukul 12 siang):
-Ayam garing + sup kacang merah + rujak, atau
-Tim ikan + sayur rebus + salad mentimun, atau
-Bistik daging + salad Caesar
Selingan sore (pukul 4 sore):
-1-2 buah pisang segar (tidak digoreng atau dimasak dengan cara apapun), atau
-Setangkup kacang-kacangan (tidak digoreng, cukup disangrai saja), atau
-3/4 gelas susu kedelai, susu almond, atau yogurt polos + 1 sendok teh madu
Makan malam (pukul 6 sore-7 malam):
-Nasi + balado terung + kangkung + lalap mentah + sambal, atau
-Nasi + tahu/tempe + sayur asem + lalap + sambal, atau
-Pastel kentang + salad
*Catatan: Menu siang dan malam bisa bertukar tempat
"Banyak
ahli gizi yang tidak setuju dengan food combining ini karena dianggap
akan membuat seseorang menjadi kekurangan gizi. Padahal itu salah besar.
Puncak penyerapan zat gizi itu terjadi saat kita tidur, bukan setelah
kita makan," ujar Andang.
Menurutnya, saat makan siang pun akan
tetap dikumpulkan dulu oleh tubuh dan malam saat kita tidur itu baru
akan diproses secara keseluruhan. "Siang itu ada juga yang langsung
diserap, tapi biasanya gula dulu. Yang manis-manis itu duluan diserap,
yang lain-lainnya itu baru tengah malam," terang wanita yang merupakan
lulusan Queensland Institute of Natural Science, Australia, ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar