LABORATORIUM
Untuk mendapatkan hasil laboratorium yang ideal, maka ada beberapa tahapan yang harus kita lalui, yaitu : Tahap Pra Analitik, Tahap Analitik, dan Tahap Post Analitik.
TAHAP PRA ANALITIK :
Tahap ini dimulai dari adanya permintaan akan pemeriksaan laboratorium hingga sample yang akan diperiksa memasuki laboratorium.
Dalam
tahap ini, diperlukan kerja sama dengan petugas medis yang lai berada
di luar laboratorium seperti perawat ruangan. Tahap ini meliputi 2
aspek, yaitu :PERSIAPAN PENDERITA & PENGAMBILAN SAMPLE.
Persiapan
penderita, misalnya : puasa, obat-obatan yang harus dan tidak boleh
dimunim, serta persiapan-persiapan khusus lainnya jika ada.
Pengambilan
sample yang akan kita bahas dalam kuliah ini meliputi sample darah,
urine, veses, sputum dan secret vagina dan uretra. Sedangkan untuk
pengambilan sample cairan tubuh lainya, biasanya dilakukan sendiri oleh
para dokter spesialisnya masing-masing, seperti cairan bronkus, cairan
lambung, cairan otak, dsb.
Tahap analitik :
Tahap
ini dimulai dari datangnya sample ke laboratorium kemudian diproses dan
dilakukan pemeriksaan sample sampai mengeluarkan hasil. Tahap ini
selalu menjadi perhatian, dan memerlukan biaya yang mahal, terutama
dengan adanya upaya otomatisai peralatan yang ada. Dalam tahap ini
termasuk kalibrasi alat, pengguanaan larutan control, larutan standard
dan dilakukannya quality control baik external maupun internal.
Tahap Post Analitik :
Tahap ini meliputi pelaporan hasil dari alat ke dalam lembaran hasil, dan interpretasi hasil oleh dokter yang berwenang.
DARAH
Pengambilan sample darah dapat dilakukan :
1. Bila
volume darah yang dibutuhkan kurang dari 0,5 cc maka pengambilan
dilakukan pada darah kapiler, yaitu dengan melakukan penusukan pada :
ujung jari tangan ke dua,tiga dan empat, atau pada cuping teinga dengan
memakai lancet steril yang disposible (sekali pakai)
2. Bila
volume darah yang dibutuhkan lebih dari 0,5 cc, maka pengambilan
dilakukan dari darah vena yang dekat dengan kulit. Setelah dilakukan
pembendungan pada lengan sebelah atas, kemudian dilakukan proses
disinfeksi pada daerah lipatan siku di bawah bendungan selanjutnya darah
diambil dari vena yang ada di daerah tersebut. Apabila penderita dalam
keadaan terinfus, pengambilan darah dilakukan pada lengan yang contra
lateral.
Jmlah volume darah yang dapat diambil pada bayi/anak adalah:
Volume
darah bayi/anak berkisar lebih kyrang 70 cc/kg BB, dan pengambilan
maksimum adalah 5% dari vol darah yang ada. Misalnya bayi dengan berat
10 kilogram, maka perkiraan volume darahnya: 700cc, maka pengambilan
maksimum yang dapat dilakukan adalah 35cc.
ANTIKOAGULANT:
Untuk
mencegah supaya darah tidak membeku dapat diberikan anticoagulant pada
sample darah yang kita ambil. Macam anticoagulant yang paling sering
kita jumpai adalah:
1. Na EDTA:
Biasanya
dipakai apabila akan dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Inipun
sebaiknya tidak lebih dari 2 jam setelah pengambilan, supaya sel darah
tidak berubah bentuk. Perbandingan pemberian anticoagulant adalah:1mg Na
EDTA untuk 1 cc darah.
2. Na F
Biasanya anyicoagulant jenis ini dipakai untuk mengawetkan kadar glukosa darah.
3. Heparin :
Dipakai bila darah yang diambil akan dilakukan pemeriksaan gas darah atau hematokrit(HST/PCV).
4. Na sitras : 3,8 %
Biasanya
dipakai untuk pemeriksaan faal hemostasis (faal koagulasi) dan
pembuatan plasma darah. Perbandinganya ialah 1 volum sitras dicampur
dengan 9 volum darah.
Darah
setelah diambil kemudian di tamping dalam tempat yang bersih, kering,
dan jangan lupa diberi table tentang nama, nomer register dan
pemeriksaan yang di minta. Pengiriman ke laboratorium bila memerlukan
waktu lama hendaknya diberi es batu untuk pendinginan.
URINE
Urine sesaat :
Urine yang ditampung sewaktu-waktu tanpa ada persiapan apapun. Misalnya pada pemeriksaan narkoba.
Urine pagi :
Urine
yang ditampung pada pagi hari ketika penderita kencing untuk yang
pertama kalinya. Biasanya penderita tidur sekitar pukul 10 malam setelah
minum segelas air putih, kemudian besok pagi ketika bangun kencing
sekitar pukul 4 pagi urine di tamping.
Urine porsi tengah(midstream urine):
Setelah
lubang sekitar kemaluan dibersihkan,penderita disuruh kencing, tahan
sebentar dan selanjutnya kencing lagi dan ditampung sedikit, kemudian
sebelum berhenti kencing yang penghabisan dibuang jangan ikut ditampung.
Urine 24 jam :
Penderita kita tampung urinenya selama 24 jam.
Misalnya: mulai hari ini jam 7 pagi penderita disuruh kencing kemudian dibuang, setelah itu setiap dia kencing ditampung jangan lupa member pengawet yaitu asam borat, atau dimasukkan dilemari es.
Tempat
penampungan urine harus bersih dan kering. Jangan lupa member label
tentang : nama penderita, nomer register, dan pemeriksaan yang akan
ditampung. Bila hendak dilakukan kultur harus ditampung dalam wadah yang
steril.
TINJA :
Ambil
sebesar ujung jari dan ambil pada bagian tengah / mencurigakan , dan
dan ditampung dalam wadah yang bermulut lebar, bertutup uliran, bersih
dan kering. Jangan lupa member label tentang nama pasien, nomer
register, tanggal pengambilan, dan jenis pemeriksaan yang dikehendaki.
Tinja juga diambil jangan dibungkus dengan kertas tissue, dan penderita
jangan di beri obat urus-urus. Kalau tidak bias buang air besar
diapakan??????
SPUTUM :
Wadah penampungan : bermulut lebar, bersih, kering, dan berlabel steril????
Cara
penampungan : penderita kumur, kemudian berdiri / duduk condong
kedepan, dan tarik nafas dalamkemudian batuk yang kuat. Bila perlu
rangsang batang tenggorok dengan lidi kapas. Tamping sebanyak 35cc.
Setelah ditampung buat sediaan :
Oose pijar didinginkan, kemudian ambil bagian yang dicurigai, dan dioleskan pada obyek glass lebih kurang 2-3 cm.
Keringkan
pada suatu kamar, kemudian difiksasi dengan cara melewati 3 kali,
setiap 3 kali 3-5 detik diatas api pengecatan secara ZIEHL NIELSON,
kemudian kirim dalam kotak es.
SEKRET URETHRA / VAGINA
Persiapan penderita :
#Berhenti minum obat H-1.
#Dilakukan pada pagi hari sebelum kencing.
#Untuk wanita dilakukan sebelum atau selesai haid.
URETHRA : Bersihkan lubang kemaluan dengan lidi kapas yang dibasahi saline.
Urut jenis dari pangkal ke ujung, secret yang keluar dioleskan pada obyek glass, kemudian diratakan dengan oose.
VAGINA
: Dalam posisi gynaecologis, speculum dibuka, dan diambil dengan lidi
kapas pada daerah endocervix, kemudian di oleskan pada obyek glass.
Fiksasi : Lewatkan diatas api selama 3-5 detik, di ulang 3 kali.
Kemudian dicat dengan gram dan dikirim ke laboratorium.
Kuman Genorrhea : berbentuk biji kopi, warna merah, terdapat pada intra/ekstra sel.
Langganan:
Entri (Atom)