a, Bagi Prof Dr Teguh Santoso, SpPD, mengatasi sumbatan
di pembuluh darah tidak pernah dirasakannya sebagai pekerjaan melainkan
sudah menjadi hobi. Jika pembuluh darah yang terhubung ke jantung
diibaratkan sebagai pipa air, maka pekerjaan Prof Santoso ini tidak
ubahnya seperti tukang ledeng.
Bagaimana tidak, sehari-hari
masalah yang ditangani Prof Santoso tidak pernah jauh dari yang namanya
penyumbatan. Bedanya jika tukang ledeng mengurusi sumbatan pada pipa
air, pekerjaan Prof Santoso jauh lebih menantang yakni melancarkan
sumbatan di pembuluh darah yang bisa memicu stroke dan serangan jantung.
Julukan
sebagai tukang ledeng bagi seorang ahli jantung sekelas Prof Santoso
terkesan meremehkan, namun secara teknis sangat sesuai dengan
keahliannya di bidang intervensi jantung. Bisa dibilang, mengatasi
masalah penyumbatan pembuluh darah yang begitu rumit seolah jadi
sesimpel membersihkan saluran pipa air ketika dikerjakan oleh Prof
Santoso.
Salah satu jenis intervensi jantung yang menjadi keahlian Prof Santoso adalah Percutaneous Coronary Intervention
(PCI), yakni tindakan untuk mengatasi berbagai masalah jantung dan
pembuluh darah tanpa melalui operasi. Biasanya tindakannya adalah
kateterisasi, yakni memasukkan pipa kecil melalui pembuluh darah lalu
didorong perlahan hingga mencapai jantung.
Bidang ini ditekuninya
sejak lulus pendidikan dokter jantung yang ditempuhnya di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia dan diperdalam lagi saat kuliah di
Belanda. Karena sudah ditekuni lebih dari 30 tahun, urusan melancarkan
pembuluh darah ini sudah tidak dirasakan sebagai pekerjaan oleh Prof
Santoso melainkan sudah menjadi hobi.
"Kalau kita mulai kerja dan kita merasakan itu menyenangkan, kita nggak akan merasa itu pekerjaan, kita merasakan itu sebagai hobi. Nggak ada hobi yang lebih menarik untuk saya daripada ini," kata Prof Santoso saat ditemui detikHealth di Medistra beberapa waktu lalu, seperti ditulis Senin (12/3/2012).
Saking
lamanya menekuni bidang ini, Prof Santoso sudah tidak pernah merasa
tegang saat harus menghadapi pasien dengan kondisi sesulit dan sejelek
apapun. Baginya selama ada niat baik untuk menyelamatkan nyawa
seseorang, maka pertolongan akan datang dengan sendirinya dari Yang di
Atas.
"Ada kebahagiaan tersendiri ketika kita menolong pasien dengan kondisi sejelek apapun, lalu pasien itu sembuh. Nggak hanya menolong pasien saja tetapi kita juga menolong keluarganya," kata Prof Santoso.
Sejak Remaja Selalu Berprestasi
Perjalanan
panjang untuk menjadi 'tukang ledeng' yang andal telah dirintis Prof
Santoso sejak masih duduk di bangku SMA Kristen Pintu Air atau yang
sekarang bernama SMA BPK Penabur. Pada tahun 1961, atas prestasinya ia
menerima penghargaan sebagai pelajar terbaik tingkat SMA se-Jakarta.
Begitu
masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ketekunan dan
kegigihannya dalam menuntut ilmu kembali berbuah manis. Pada tahun
pertama dan kedua, Prof Santoso selalu mendapat nilai terbaik dan pada
tahun ketiga lulus dengan predikat Cum laude.
Sejak itu,
berbagai penghargaan dari dalam negeri maupun internasional
didapatkannya berkat kontribusinya di bidang yang ditekuninya yakni
intervensi jantung. Namun yang paling membanggakan, ia dipercaya untuk
mengajar di berbagai negara melalui live demo atau praktik langsung.
"Hampir tiap bulan saya melakukan live demo. Januari kemarin di Taipei, sekarang di sini (Jakarta) lalu 3 minggu lagi saya ada live demo juga di Beijing," kata Prof Santoso saat ditemui usai melakukan live demo di RS Medistra yang sedianya akan disiarkan langsung ke sebuah pertemuan ahli jantung internasional di New Delhi, namun batal karena gangguan teknis, pertengahan Februari 2012.
Meski
menganggap intervensi jantung sebagai hobi yang sangat menyenangkan,
Prof Santoso sangat berharap anak-anak muda tidak berharap punya pasien
banyak-banyak. Kaum muda yang masih sehat diimbaunya untuk menjalani
diet yang seimbang dan tidak merokok, agar kelak tidak harus bertemu
dengannya di laboratorium kateterisasi jantung.
BIODATA
Nama:
Prof Teguh Santoso, MD, PhD, FACC, FESC
Tempat dan tanggal lahir:
Purwokerto, 24 Juli 1944
Pendidikan:
1961: Lulus SMA Kristen Pintu Air (Sekarang SMAK 1 PENABUR) Meraih penghargaan Bintang Pelajar se-Jakarta
1967:
Lulus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun ketiga
dengan predikat Cum laude, setelah meraih nilai terbaik di tahun pertama
dan kedua
1975: Lulus pendidikan spesialis penyakit dalam Universitas Indonesia
1978: Lulus pendidikan kardiologi Universitas Indonesia
1980: Cardiology, Thoraxcenter, Academisch Ziekenhuis Dijkzigt, Erasmus University, Rotterdam
1986: Magna Cum Laude - Sandwich Program Universitas Indonesia dan Thoraxcentrum Erasmus University Rotterdam
1999: Meraih gelar profesor kedokteran penyakit dalam di Universitas Indonesia
Penghargaan:
1984: Medika Award
1985: Penghargaan Setya Lencana Karya Setia dari Presiden RI
2006: Best Abstract Award 2006 dalam Angioplasty Summit 2006
Organisasi:
Ikatan Dokter Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
The Indonesian Association of Ultrasound in Medicineand Biology
The American Heart Association
The American Society of Echocardiography
The International Society of Hypertension
Advisory Board Member of the Asian Pacific Society of Interventional Cardiology
American College of Cardiology
European Society of Cardiology
Editorial Boards of the Indonesian Medical Journal (1981-1995)
Acta Medica Indonesian.
Praktik:
RS Cipto Mangunkusumo - FKUI
RS Medistra.
profil dr teguh santoso
Written By iqbal_editing on Kamis, 19 Januari 2017 | 08.38
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar