Ketika seorang pasien kanker menjalani kemoterapi, obat-obat yang
dikonsumsi akan bekerja berusaha membunuh sel-sel kanker. Sayangnya efek
obat ini kadang terlalu kuat sehingga sel tubuh yang sehat juga bisa
ikut kena dampaknya.
Satu contoh efek samping dari kemoterapi
yang terkenal adalah kerontokan rambut. Hampir sebagian besar pasien
akan mengalaminya meski kemudian rambut bisa tumbuh lagi setelah
pengobatan berhenti.
Terkait hal tersebut ada dua studi baru yang
telah dilakukan peneliti untuk mencari tahu bagaimana cara
mempertahankan sebagian besar rambut pasien kanker. Yaitu dengan alat
seperti helm yang memiliki fungsi pendingin.
Baca juga: Kaitan Kemoterapi dan Rambut Rontok Seperti Dialami Aldi Taher
Alat
bekerja dengan mengirimkan cairan pendingin ke kulit kepala selama dan
setelah kemoterapi. Dengan mendinginkan kulit kepala, pembuluh darah
akan mengerut sehingga aktivitas kimia obat juga jadi terbatas.
"Saya
pikir ini adalah alat yang sangat menarik karena kerontokan rambut
adalah perwujudan dari kemoterapi yang buruk. Selama ini apakah Anda
seorang ibu dengan anak kecil, seorang guru, atau pengacara perusahaan,
apa yang selalu terlihat menjadi pengalaman kemoterapi adalah kerontokan
rambut itu," komentar dr Harold Burstein dari Dana-Farber Cancer
Institute seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/2/2017).
Alat
pendingin sendiri dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh dr Hope Rugo
dari University of California dan tim yang dipimpin oleh dr Julie
Nangia dari Baylor College of Medicine. Ada dua tim yang mencoba
keefektifan dua alat pendingin bernama DigniCap.
Pada tes yang
dilakukan tim dr Hope pada 122 wanita pasien kanker payudara, sekitar 66
persen mengaku bisa mempertahankan setengah rambutnya setelah jalani
empat minggu kemoterapi. Sementara itu tes yang dilakukan tim dr Julie
pada 142 wanita menemukan hanya 16 persen saja wanita yang bisa
mempertahankan setengah rambutnya.
Menurut dr Julie hasil yang
buruk tersebut kemungkinan karena teknik pemasangan helm yang tak tepat.
Seiring berjalannya waktu hasil eksperimen membaik meski tetap ada
kerontokan.
"Menurut saya kebanyakan dari wanita ini akan tetap mengalami kerontokan hingga 30 persen rambutnya," pungkas dr Julie.
helm pelindung rambut saat kemoterapi
Written By iqbal_editing on Jumat, 17 Februari 2017 | 08.01
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar