Memasuki usia sekolah dasar (SD), anak-anak umumnya mulai suka membentuk
geng alias kelompok. Mengapa demikian? Yuk simak penjelasan psikolog.
"Sebenarnya
ini adalah bagian perkembangan anak, di mana di usia sekolah 6-12 tahun
itu mereka mulai mencari pertemanan. Ini karena mereka belajar
beradaptasi di lingkungan di luar keluarga," ujar psikolog anak Karina
Priliani, M.Psi. Psikolog dalam kelas psikologi dalam rangkaian kegiatan
Psych yang digagas bunda.id di Gandaria City Mall, Jl Sultan Iskandar
Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (4/2/2017).
Bahkan
di usia itu, anak-anak jadi mengidolakan pertemanan sehingga mulai
membentuk geng. Untuk berteman, anak tentu mencari orang-orang yang bisa
membuat nyaman. Nah, umumnya kenyamanan didapat dari suatu hal yang
sama.
Misalnya
geng anak-anak dengan nilai-nilai bagus alias yang isinya anak-anak
paling pintar di kelas. Ada juga geng dengan kesukaan yang sama,
misalnya sama-sama menyukai grup musik tertentu.
Bisa juga
anak-anak membentuk geng karena rumahnya berdekatan. Ada pula karena
mereka sama-sama menyukai gaya berpakaian yang sama. "Lagi-lagi ini
karena kebutuhan sesuai perkembangan usianya, butuh interaksi melalui
pertemanan," sambung Karina.
Lalu bagaimana agar geng yang dibuat
anak tidak eksklusif sehingga memandang rendah teman-teman di luar
gengnya? Menurut Karina, hal ini kembali pada nilai yang diajarkan orang
tua di rumah. Jika sejak dini anak telah mendapat pemahaman bahwa semua
orang itu setara meskipun ada yang lebih pintar, lebih rupawan, maupun
dari keluarga dengan perekonomian yang lebih baik, maka tidak akan
memandang rendah orang lain.
"Kalau di rumah mendapat nilai
bagaimana menghargai orang lain, lalu orang tuanya memberikan contoh
juga, maka anak akan mengikuti. Karena anak belajar dari apa yang
dilihatnya dari orang tua," imbuh Karina.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar