Ketika tua nanti di usia senja tentunya sebagian besar dari kita ingin
bisa tetap menikmati hidup tanpa menjadi beban bagi orang lain. Nah
untuk bisa mencapai hal tersebut maka kesehatan harus dijaga sejak dini.
Salah
satu faktor dari kesehatan tersebut yang harus dijaga adalah tekanan
darah. Alasannya karena bila tekanan darah kerap dibiarkan tinggi
(hipertensi) maka risiko berbagai penyakit katastropik seperti masalah
kardiovaskuler, stroke, serta kerusakan ginjal bisa meningkat.
Ketua
Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia atau Indonesian Society of
Hypertension (InaSH) Dr dr Yuda Turana, SpS, menjelaskan selain itu ada
lagi dampak dari hipertensi yang juga akan berpengaruh ketika tua nanti
yaitu demensia atau kepikunan.
Pikun
merupakan kondisi degeneratif penurunan fungsi otak secara cepat dan
bukan hal yang wajar terjadi bahkan pada lansia. Ketika sudah terkena
maka pengidapnya akan mulai sulit mengingat sesuatu sehingga kerap
membutuhkan pendampingan.
"Kenapa hipertensi bisa buat demensia
teorinya adalah karena dia mengganggu struktur pembuluh darah otak.
Akibatnya bisa ada kerusakan pada bagian otak yang penting untuk
kognitif," ungkap dr Yuda ketika ditemui di kantor InaSH di Jalan Danau
Diatas No 81, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2017).
dr
Yuda mengatakan kondisi tersebut mirip dengan serangan stroke. Hasil
dari penelitian terbarunya yang dilakukan di Yogyakarta melihat bahwa
pada wanita setelah serangan stroke maka risiko untuk demensia bisa
meningkat sebanyak 7 kali lipat. Sementara itu untuk pria setelah
serangan stroke maka risiko demensia meningkat hingga empat kali lipat.
"Mereka
yang saat mudanya menderita hipertensi tak terkontrol, maka saat lansia
akan berisiko menderita demensia. Risiko wanita terkena demensia lebih
tinggi dibanding pria," pungkas dr Yuda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar