Merokok sebagai salah satu faktor risiko terserang penyakit kanker sudah
diketahui banyak orang. Namun tahukah Anda pasien kanker usus yang
merokok berisiko meninggal lebih cepat?
Dr Linda Sharp dari
Newcastle University, Inggris Raya, melakukan penelitian kepada pasien
kanker usus yang terdaftar di Irlandia sejak tahun 1994 hingga 2012.
Rata-rata usia pasien 55 tahun dan lebih dari setengahnya hanya
menjalani operasi tanpa kemoterapi.
Sekitar 20 persen partisipan
merupakan perokok, sementara 23 persen pernah merokok dan sudah
berhenti. Sisa 57 persen partisipan tidak pernah merokok sama sekali.
Hasil
studi menyebut perokok aktif yang terdiagnosis kanker usus mengalami
penurunan angka harapan hidup untuk 5 tahun sebesar 14 persen. Risiko
lebih besar terjadi pada pasien kanker usus yang hanya menjalani operasi
tanpa kemoterapi di angka 21 persen.
Peneliti menduga hal ini
ada kaitannya dengan waktu pasien didiagnosis. Sebagian besar perokok
datang berobat ketika kanker sudah memasuki stadium lanjut dan menyebar
ke bagian yang lain.
Dr David Weinberg dari Fox Chase Cancer
Center mengatakan banyak penelitian yang sudah membuktikan merokok
memang meningkatkan risiko terserang kanker dan keparahannya. Oleh
karena itu, pencegahan harus dilakukan dengan cara menjauhi rokok.
"Tidak
merokok, menjaga berat badan, kurangi alkohol dan olahraga teratur
merupakan cara utama untuk mencegah berbagai macam kanker, termasuk
kanker paru dan kanker usus," tutur Weinberg yang tak terlibat
penelitian.
STUDI ROKOK DAN KANKER USUS
Written By iqbal_editing on Kamis, 16 Februari 2017 | 06.33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar