Ketika mendapati seseorang dengan perubahan perilaku yang drastis,
seperti tiba-tiba menangis setelah tertawa terbahak-bahak, banyak yang
mengira yang bersangkutan memiliki kepribadian ganda. Padahal
kepribadian ganda sebenarnya lebih rumit dari ini.
Salah satunya
digambarkan oleh Victoria Vega asal California. Vega diketahui mengidap
'dissociative identity disorder' (DID) di mana ia memiliki beberapa
kepribadian sekaligus yang sewaktu-waktu bisa mengendalikan tubuhnya.
Untuk
kasus Vega, ia memiliki 8 kepribadian sekaligus, di antaranya Allie
(gadis dari daerah Selatan), Goldie (gadis tangguh asal New Jersey),
Senka (bocah pecinta dinosaurus), Dee (gadis 16 tahun penyuka pesta),
Rogue (hiperseksual) serta tiga kepribadian pendiam yaitu Citizen, Lucy
Lovelace dan Celia.
Rupanya kepribadian-kepribadian ini muncul
semenjak Vega merasakan masa kecil yang kelam karena keluarganya
gelandangan. Ia juga sempat terjebak dalam kecanduan obat-obatan dan
alkohol di masa muda.
Meski begitu, Vega tetap bisa bekerja
sebagai asisten HRD secara penuh. "Memang cukup tertekan memiliki begitu
banyak kepribadian, misal ketika di tengah kerja saya tiba-tiba berubah
menjadi anak-anak, tetapi kami saling mendukung. Misal ketika saya
merasa tersesat, Allie akan mendampingi saya, atau saat terancam, Goldie
yang akan maju melindungi saya," tuturnya.
Satu kepribadian bisa
bertahan mulai hitungan menit hingga beberapa hari dalam satu waktu.
Seringkali ia tak ingat apa yang ia lakukan saat sang alter mengambil
alih tubuhnya. Keduanya merupakan gejala tipikal dari DID.
Wanita
berusia 24 tahun itu ingat kapan alternya mulai berkembang. "Alter saya
muncul pertama kali di usia 4-5 tahun, yaitu si Allie, bahkan terbawa
sampai remaja. Teman-teman saya saat itu mengatakan saya sering
bertingkah aneh dan memperkenalkan diri dengan nama yang berbeda,"
kisahnya seperti dikutip dari Daily Mail.
Namun Vega
baru terdiagnosis dengan DID tahun lalu. Sebelumnya di usia 16 tahun,
dokter mengatakan ia mengidap gangguan bipolar dan di usia 22 tahun, ia
dikatakan mengalami gangguan skizo-afektif.
Setelah ketahuan DID,
ia lantas melakukan terapi dan menemukan cara untuk mengendalikan
alter-alternya, yaitu dengan menggelar 'pertemuan' di pagi hari. "Kami
melakukan scan cepat untuk tiap kepribadian, menanyakan bagaimana
perasaan mereka masing-masing hari ini, bahkan mendiskusikan alter mana
yang ingin mengambil alih. Semisal Goldie suka berkendara di pagi hari,
jadi dia mengambil alih di pagi hari, sedangkan Senka suka mewarnai
sepulang kerja, jadi dia keluar belakangan. Tapi kami menentukannya
bersamaan," tutur Vega.
Vega beruntung karena teman-temannya bisa
mengerti. Ia pun akhirnya terdorong untuk meningkatkan kesadaran publik
akan DID, dengan membuat blog dan baru saja meluncurkan sebuah buku
tentang kondisinya, yang diberi tajuk 'Solipsist'.
Baca juga: Studi Sebut Preferensi Smartphone Ungkap Kepribadian, Seperti Apa?
Apa
yang dihadapi Vega mungkin belum seberapa bila dibandingkan seorang
penderita DID asal Chicago, sebut saja Karen Overhill yang mempunyai 17
kepribadian.
Psikiaternya sendiri perlu bekerja keras untuk
mendeteksi seluruh kepribadian yang ada di diri Karen, dengan cara
hipnotis. Melalui hipnotis tersebut, Dr Baer menemukan dalam diri Karen
ada karakter laki-laki dan perempuan, hitam dan putih, dengan umur yang
berbeda-beda. Beberapa ada yang kidal, yang lain tangan kanan, dan
karakter-karakter tersebut bahkan saling berseberangan.
Karen
pernah menjadi dua karakter yang mengalami trauma, yaitu Sandy, gadis 18
tahun yang menderita depresi dan gangguan makan. Serta menjadi Jensen,
bocah kulit hitam berusia 11 tahun yang pandai menggambar, dan pernah
mengalami siksaan fisik dari ayah dan kakeknya selama masa bayi.
Karen
juga pernah dua tahun menjadi karakter bayi, dan tujuh tahun menjadi
Claire, gadis yang mengalami pelecehan seksual. Kisah Karen ini kemudian
dirangkum dalam buku berjudul Switching Time, karangan psikiater yang
menanganinya, Dr Richard Baer.
Sebagian besar penderita DID
memiliki kenangan masa kecil yang buruk seperti menjadi korban pelecehan
seksual, yang kemudian mengalami amnesia lalu depresi berat hingga
disorientasi. Jika tidak diobati karakter asli (host personality) orang
tersebut akan hilang menjadi alter personality (kepribadian pengganti)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar