Salah satu tantangan besar yang dihadapi wanita karir adalah membagi
waktu antara rumah tangga dan pekerjaan. Ketika sudah memiliki momongan,
tak jarang banyak wanita yang harus mengorbankan pekerjaan demi
mengasuh anak. Tapi bagi dr Maria Mayasari, SpB, K-BD, pekerjaan dan
urusan rumah tangga sebisa mungkin berjalan beriringan.
Di balik
sosoknya yang lembut, Dr Maria Mayasari yang lebih akrab disapa dr Mamay
ini merupakan konsultan bedah digestif wanita pertama lulusan
FKUI/RSCM. Selama ini, bedah digestif memang banyak didominasi oleh kaum
pria dan hanya sedikit sekali wanita yang mau menekuni urusan
bedah-membedah perut. Selain karena operasinya yang terhitung
melelahkan, banyak kasus-kasus darurat yang harus membutuhkan penanganan
segera.
"Rata-rata dokter perempuan memang kebanyakan memilih
bidang yang bisa membagi waktu dengan keluarga. Dengan profesi ini, saya
memang tidak bisa seperti ibu-ibu lain. Untungnya suami dan keluarga
mendukung untuk menekuni spesialisasi ini, jadi dari keluarga sendiri
tidak ada masalah," ujar dr Mamay ketika dihubungi detikHealth, Senin (30/7/2012).
Sejak
menempuh pendidikan dokter, dr Mamay memang sudah tertarik dengan ilmu
bedah. Ia makin memantapkan pilihannya dengan mengambil spesialisasi
bidang bedah digestif karena cakupannya luas, ada banyak organ di
dalamnya dan masalahnya sangat kompleks. Ia juga sempat mendalami
pembedahan minimal invasive di bidang hepatobilier selama 1 tahun di National University Hospital, Singapura.
"Saya
senang dengan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan keterampilan
tangan, termasuk pekerjaan bedah. Hasilnya juga terlihat lebih nyata
setelah operasi. Begitu melihat kondisi pasien membaik, di situlah
rasanya saya mendapat kepuasan setelah melakukan operasi selama
berjam-jam," tutur dr mamay.
Dr Mamay menjelaskan, tuntutan
pekerjaan dokter bedah digestif memang lumayan banyak, apalagi untuk
pasien rawat darurat. Jika ada pasien yang membutuhkan penanganan
segera, malam hari pun tetap harus ditangani. Tak hanya itu, proses
operasinya juga lumayan cukup panjang. Lama operasi tergantung dari
tingkat keparahan penyakit dan berkisar antara 1 hingga 6 jam.
"Untungnya,
rekan-rekan di rumah sakit juga terkadang memaklumi meskipun saya tidak
ingin dibeda-bedakan. Banyak dukungan yang diberikan kepada saya.
Terkadang kalau pas ada pasien gawat darurat malam hari dan membutuhkan
penanganan, diutamakan yang menangani dokter pria terlebih dahulu," kata
dr Mamay.
Sebagai seorang wanita, dr Mamay sangat mudah sekali
terenyuh melihat kondisi pasien, terutama pasien wanita muda yang masih
memiliki masa depan panjang. Pada penyakit kanker stadium lanjut, pasien
seringkali harus bolak-balik melakukan pemeriksaan dan sering
berinteraksi sehingga akhirnya menjadi akrab dengan dr Mamay.
"Terutama
kalau pasiennya wanita muda, sebagai sesama wanita saya sering merasa
kasihan. Mereka biasanya lebih terbuka kepada saya mengenai masalahnya
dibandingkan kalau berkonsultasi dengan dokter pria. Mungkin di situ
salah satu nilai lebihnya dokter wanita," kata dr Mamay.
Sebelum
menutup perbincangan, dr Mamay berpesan kepada dokter-dokter wanita yang
ingin serius menekuni bedah digestif agar pandai-pandai mengatur waktu
karena sangat sulit menekuni profesi ini sambil membagi perhatian ke
keluarga. Ia juga menceritakan bahwa kebutuhan akan dokter di bidang ini
sebenarnya masih cukup banyak, apalagi di daerah pelosok.
Saking
banyaknya permintaan, sampai-sampai beberapa pasien yang merasa terlalu
lama menunggu kemudian memilih berobat ke luar negeri. Tujuannya tak
lain adalah agar mendapatkan pelayanan lebih cepat. Di RSCM sendiri,
rata-rata ia bisa melakukan 1-2 kali operasi bedah digestif dalam
sehari.
Biodata
Nama: dr Maria Mayasari, SpB, K-BD
Tanggal lahir: 15 Agustus 1975
Suami: dr Jeferson, SpAn dan dikaruniai 3 orang anak
Pendidikan:
Fakultas Kedokteran Universitas FKUI, tahun 1993 - 1999
Pendidikan Dokter Spesialis Bedah FKUI/RSCM, tahun 2000 - 2006
Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Digestif, tahun 2007 - 2009
Riwayat Pekerjaan:
Dokter Bedah Umum RS. Kalabahi, Nusa Tenggara Barat 2006 – 2007
Staf Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah FKUI/RSCM 2009 - sekarang
Praktek:
RS Medistra, RS Cipto Mangunkusumo
Organisasi:
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Ikatan Ahli Bedah Digestif Indonesia (IKABDI)
profil dokter mayasari
Written By iqbal_editing on Minggu, 05 Maret 2017 | 20.58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar