Setiap orang tua tentu memiliki pola asuh yang berbeda-beda terhadap
anaknya. Namun, ada pola asuh yang sebaiknya orang tua hindari karena
disebut dapat memicu masalah kejiwaan pada anak.
Menanggapi hal
ini, Alexandra Gabriella MPsi Psi CHt mengatakan, pola asuh yang
dimaksud adalah pola asuh dari keluarga yang memiliki prinsip otoriter
atau pengalaman melakukan kekerasan. Sebab hal tersebut bisa memicu anak
stres dan mengalami masalah dengan kejiwaannya di kemudian hari.
"Kekerasan
bukan hanya fisik tapi juga verbal ya. Atau misalnya mengabaikan
seperti orang tua yang berpikir 'terserah lu mau ngapain gue nggak
peduli' saja, anak dapat merasa dia nggak berharga dan akhirnya stres,"
kata Alexa kepada detikHealth baru-baru ini.
Namun,
Alexa melanjutkan, tidak semua anak yang memiliki orang tua dengan
prinsip pola asuh seperti itu dapat mengalami gangguan kejiwaan.
Pasalnya, gangguan kejiwaan pada dasarnya dipengaruhi pula oleh faktor
genetik yang berperan sebesar 50-60 persen.
"Faktor genetik itu
cikal bakalnya. Jadi berdasarkan penerimaan setiap anaknya, mungkin anak
A yang memiliki orang tua seperti itu akan normal-normal saja, mungkin
anak B malah jadi orang tua yang baik, mungkin anak C jadi bipolar,"
sambung wanita yang praktik di Global Center Consulting Physchology ini.
Risiko
gangguan jiwa akibat penerapan pola asuh otoriter yang dapat dialami
anak pun bermacam-macam, seperti skizofrenia, bipolar hingga gangguan
kepribadian. Oleh karena itu, Alexa mengingatkan orang tua untuk
mencegah anak merasa stres di masa tumbuh kembangnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar