Wanita yang mendapat vaksinasi human papilloma virus (HPV) ketika hamil
tidak perlu takut dan khawatir. Studi terbaru dari Denmark menyebut
sampai saat ini tidak ada efek samping dari pemberian vaksin HPV pada
ibu hamil.
Vaksin HPV quadrivalent dengan nama dagang Gardasil
buatan Sanofi Pasteur sejatinya memang dianjurkan diberikan saat masih
anak-anak sebelum pubertas. Namun sebagian besar wanita saat ini baru
mendapatkan vaksin ketika dewasa, dan tidak mengetahui dirinya sedang
hamil muda.
"Wanita yang mendapatkan vaksinasi HPV saat hamil
muda tidak perlu takut atau khawatir. Penelitian kami membuktikan tidak
ada efek samping pada janin terhadap paparan vaksin HPV," tutur dr
Anders Hviid dari Department of Epidemiology Research, Statens Serum
Institute, Kopenhagen, Denmark, dikutip dari Reuters.
Penelitian
dilakukan kepada 1.665 wanita hamil sejak tahun 2006 hingga 2013. Hasil
penelitian menyebut vaksinasi HPV tidak meningkatkan risiko bayi lahir
dengan berat badan rendah, keguguran, mengalami cacat lahir ataupun
masalah kesehatan lainnya.
Meski begitu, Hviid mengingatkan bahwa
pemberian vaksinasi HPV saat hamil masih belum dianjurkan. Anjuran
utama pemberian vaksin HPV masih saat anak berusia 9 hingga 13 tahun.
dr
Robert Burk dari Albert Einstein College of Medicine, New York,
mengatakan wanita yang mendapat vaksinasi HPV tanpa tahu dirinya hamil
sangat umum terjadi, terutama pada wanita muda berusia di bawah 26
tahun. Hal ini karena pada usia tersebut, wanita sudah aktif secara
seksual, dan sebagian di antaranya bahkan sudah menikah.
Oleh
karena itu adanya penelitian ini dikatakan dr Burk merupakan hal yang
baik. Wanita hamil yang mendapat vaksinasi HPV tidak perlu lagi khawatir
atau bimbang karena takut harus janin mengalami kelainan.
"Penelitian
soal vaksin ini merupakan kabar baik untuk mementahkan
anggapan-anggapan negatif soal vaksin HPV di luar sana," tutur dr Burk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar