Perceraian orang tua adalah hal yang harusnya paling dihindari pasangan
jika ingin anak mereka bahagia. Namun nyatanya ada yang lebih
'mengerikan' dari perceraian itu sendiri.
Penelitian yang
dilakukan University of York terhadap 19.000-an anak di Inggris
menyebutkan, anak yang melihat orang tuanya sering bertengkar akan lebih
'tersiksa' ketimbang melihat perceraian keduanya.
Dengan kata
lain, hasil studi ini menepis anggapan umum bahwa perceraian berdampak
buruk bagi anak. Nyatanya hubungan yang tidak langgeng antara orang tua
sebelum kemudian berpisahlah yang menjadi pokok persoalannya.
"Bisa
dibilang konflik yang terjadi pada orang tua justru lebih membahayakan
bagi tumbuh kembang anak daripada perpisahan itu sendiri," ungkap
peneliti Gloria Moroni seperti dilaporkan Daily Mail.
Baca juga: Studi Ini Sebut Perceraian Orang Tua Bisa Picu Stres dan Diabetes pada Anak
Peneliti
kemudian mengungkapkan 30 persen dari anak-anak ini akan cenderung
mengalami masalah dalam perilakunya. Dalam hal ini bisa berarti kurang
bisa berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, dikeluarkan dari
sekolah, tidak sukses berkarir dan memiliki masalah emosional.
Meski
demikian, pertengkaran orang tua dikatakan peneliti hanya berkontribusi
terhadap adanya gap atau kesenjangan 'non-cognitive skills' sebanyak 50
persen saja. 35 persen dipicu oleh masalah finansial dalam keluarga,
karena pasangan yang bercerai rata-rata mengalami masalah finansial.
"Seperti
lingkaran setan, orang tua yang cenderung bercerai biasanya mereka yang
berpendidikan rendah atau berpenghasilan rendah. Sebagian besar dari
mereka juga menikah muda," imbuh Moroni.
Kendati
begitu, menurut psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi baik bertengkar
maupun bercerai, keduanya sama-sama berdampak buruk bagi anak. "Kalau
misal anak melihat orang tuanya bertengkar dan itu sering terjadi, bisa
membuat kondisi psikologisnya terganggu. Misalnya gangguan kecemasan
anak jadi meningkat sehingga berdampak ke hal lainnya," katanya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Akan
tetapi bila orang tua bercerai, anak akan kehilangan salah satu peran
orang tua. Kalaupun ada yang tinggal bersama si anak, misalkan kakek,
sosoknya mungkin bisa mengisi peran ayah, namun peran itu pun dirasa
tidak terlalu signifikan.
Untuk itu Ratih juga menyarankan agar
orang tua memberikan kasih sayang yang utuh meskipun sudah hidup
terpisah demi meminimalisir dampak buruk yang muncul akibat perceraian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar