Hidung selalu mampet dan sulit mencium bau? Bisa jadi
sebabnya bukan karena flu atau pilek. Pakar menyebut polusi udara
benar-benar bisa menyebabkan masalah saluran bagi saluran pernasapan.
Murray
Ramanathan, MD, pakar telinga, hidung, tenggorok dan bedah kepala leher
dari Johns Hopkins University School of Medicine mengatakan kaitan
antara polusi udara dengan penyakit saluran napas bawah seperti asma
sudah banyak dibuktikan. Namun studi terbaru ini menyebut efek polusi
juga terasa di bagian hidung dan saluran napas atas.
"Polusi
udara yang berasal dari memasak dengan kayu atau asap pabrik memiliki
kandungan polutan yang tinggi. Studi kami menyebut polutan ini bisa
menyebabkan masalah sinus kronis," tutur Murray, dikutip dari
EurekAlert!.
Penelitian yang dipublikasikan di American Journal
of Respiratory Cell and Molecular Biology ini, Murray memberikan paparan
polutan berukuran 2,5 mikrometer kepada 19 mencit. Paparan diberikan
secara berkala selama 6 jam per hari, 5 hari per minggu.
Studi
dilakukan selama 16 minggu. Hasil penelitian menyebut adanya
ta
nda-tanda peradangan pada hidung mencit, salah satunya adalah
kandungan sel darah putih makrofag, neutrofil dan eosinofil yang 4 kali
lebih banyak daripada normal.
"Eosinofil merupakan sel darah
putih yang muncul akibat adanya peradangan, dan biasanya ditemukan pada
pengidap asma. Bisa dibilang paparan polusi udara menyebabkan terjadinya
asma tapi di bagian hidung," papar Murray lagi.
Gejala
peradangan yang terjadi membuat seseorang bisa mengalami sinusitis yang
ditandai dengan hidung tersumbat, nyeri pada bagian wajah dan sulit
mencium bau. Untuk itu, hindari paparan asap dan polusi udara lainnya
sebisa mungkin.
"Di Amerika Serikat peraturan soal polusi udara
cukup ketat. Namun di bagian lain dunia seperti New Delhi, Kairo atau
Beijing, kewaspadaan soal ini harus terus ditingkatkan," tutupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar