Setelah main squishy, kok kulit anak jadi muncul ruam-ruam merah dan
terasa gatal ya? Hmm, kata dokter gejala seperti ini bisa saja menjadi
penanda bahwa anak mengalami reaksi alergi.
Menurut dr Laksmi
Duarsa, SpKK dari RS Surya Husadha, Denpasar, mainan squishy yang saat
ini kembali tren biasanya terbuat dari bahan seperti karet atau gabus,
serta dicat dengan menggunakan bahan pewarna tertentu. Seringkali
beberapa jenis squishy juga menggunakan pewangi sehingga muncul aroma
khas yang menarik.
Nah, bahan-bahan kimia seperti itulah yang
paling memungkinkan dapat memicu reaksi alergi pada anak. dr Laksmi
menuturkan, sejauh ini penelitian tentang efek dari mainan squishy
terhadap kesehatan anak memang masih minim. Namun jika ditelaah dari
segi kesehatan kulit, salah satu efek yang mungkin muncul dari mainan
ini adalah reaksi alergi terhadap bahan-bahan pembuatnya.
"Iya
kan katanya tidak terlalu berbahaya, tapi tidak menutup kemungkinan
muncul reaksi alergi pada anak yang memang punya bakat itu. Alergi itu
kan macam-macam juga ya, ada yang ringan sampai berat. Bergantung
sensitivitas anak," ungkap dr Laksmi kepada detikHealth.
Reaksi
alergi yang mungkin muncul pada kulit di antaranya berupa gatal, kulit
memerah, dan muncul ruam-ruam. Jika alerginya berat, reaksi yang muncul
bahkan bisa berupa kulit terasa menebal dan biduran.
Jika memang
dipastikan reaksi ini muncul hanya setelah anak memainkan squishy dan
kemungkinan anak alergi terhadap bahan kimianya, dr Laksmi menuturkan
hal pertama yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah menjauhkan kontak
mainan tersebut dari si anak.
"Langsung lepas kontaknya, hindari anak jangan terpapar bahan dari mainan itu lagi," imbuhnya.
Ketika
kontak sudah dilepaskan, alergi bisa membaik kembali. Namun jika
respons alergi tersebut masih ada dan semakin mengganggu, orang tua bisa
memberikan salep seperti steroid cream. Bisa juga diberikan obat
antihistamin untuk mengurangi gatal. Segera bawa anak ke dokter jika
ragu memberikan pengobatan.
"Coba berikan salep dulu, kalau sudah
tertangani tidak usah minum obat. Langsung ke dokter juga dianjurkan
kalau ragu mau memberikan pengobatan apa. Tapi yang penting ya kontaknya
dihindarkan dulu ya," imbuh dr Laksmi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar