Fobia terhadap dokter gigi tidak hanya berakibat buruk pada kesehatan
gigi dan mulut, namun juga kualitas hidup seseorang. Hal tersebut
dibuktikan oleh penelitian terbaru dari Inggris.
Ellie Heidari
dari King's College London Dental Institute mengatakan fobia dokter gigi
membuat kemungkinan seseorang mengalami gigi bolong, karang gigi
menumpuk hingga masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya menjadi lebih
besar. Hal ini berimbas pada penurunan kualitas hidup, di mana orang
gigi yang jelek membuat mereka rentan merasa rendah diri dan malu.
"Penelitian
kami membuktikan fobia terhadap dokter gigi membuat kualitas hidup,
termasuk kondisi fisiologis, psikologis, sosial dan emosionalnya, lebih
buruk daripada orang lain," tutur Heidari, dikutip dari EurekAlert!
Penelitian
dilakukan dengan menganalisis data Adult Dental Health Survey tahun
2009. Dari total 10.900 partisipan, sekitar 1.367 di antaranya memiliki
fobia terhadap dokter gigi. Dilihat dari jenis kelamin lebih banyak
wanita (1.023 orang) yang memiliki fobia terhadap dokter gigi daripada
pria (344 orang).
Hasil penelitian menyebut orang dengan fobia
dokter gigi memiliki lebih dari 1 gigi yang berlubang dan ompong. Hal
ini membuat mereka lebih rentan merasa malu, sulit tersenyum dan malas
bergaul akibat kondisi gigi mereka yang buruk.
"Penelitian kami
juga menemukan bahwa mereka yang memiliki fobia terhadap dokter gigi
lebih sering merasakan emosi negatif seperti kelelahan, lemas, rasa
cemas berlebih dan tidak memiliki gairah hidup," papar Heidari dalam
studi yang dipublikasikan di British Dental Journal ini.
Professor
Tim Newton, juga dari King's College London Dental Institute,
mengatakan hasil penelitian ini bisa menjadi pedoman bagi organisasi
profesi atau pemerintah untuk menangani masalah gigi dan mulut pada
pengidap fobia dokter gigi.
"Idealnya adalah melakukan terapi
untuk menghilangkan fobia mereka terhadap dokter gigi. Namun jika itu
tidak bisa dilakukan, minimal kita bisa memberikan penyuluhan bagaimana
merawat gigi sendiri supaya tidak perlu ke dokter gigi," tutur Prof
Newton.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar