Anak-anak bisa jadi tidak familiar dengan makanan tradisional seperti
tiwul, kue putu dan sebagainya.Untuk itu yuk kenalkan makanan
tradisional agar anak kaya pengetahuan.
Ya, mengenalkan kue
tradisional suatu daerah, misalnya tiwul dari daerah Yogyakarta, maka
anak bisa belajar hal yang lain dari suatu daerah. Misalnya saja anak
akan termotivasi lagi untuk tahu mengapa tiwul menjadi makanan
tradisional daerah tersebut, apa bahan pembuatnya, dan sebagainya.
"Edukasi
dilakukan dengan target anak memahami bahwa setiap daerah punya makanan
khas dan rasanya juga enak," kata psikolog anak dan remaja, Ratih
Zulhaqqi MPsi dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
Mengenalkan
makanan tradisional, imbuh Ratih, merupakan salah satu cara menjaga
budaya dan menanamkan jiwa nasionalisme. Di samping itu makanan
tradisional juga kaya akan gizi dan manfaat karena tidak menggunakan
bahan-bahan instan.
Mengenalkan
makanan atau kue tradisional tidak harus dilakukan dengan mengunjungi
daerah tersebut. Jika keuangan dan waktu terbatas sehingga tidak bisa
langsung berkunjung ke suatu daerah, anak bisa diajak ke festival
makanan khas daerah.
"Kalau ada rezeki waktu dan materi banyak bisa langsung ke tempat asalnya sembari traveling," lanjut Ratih.
Cara
lain mengenalkan makanan tradisional pada anak adalah dengan membuatnya
bersama-sama. Kesannya memang ribet, tapi dari memasak bersama orang
tua akan terjalin kedekatan dan anak akan semakin belajar banyak hal.
Bagaimanapun cara belajar yang baik adalah dengan memberi mereka
kesempatan melakukan sesuatu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar