Guna mengoptimalkan asupan gizi dan tumbuh kembang anak, ada tiga
standar emas makanan bayi yang perlu dipahami orang tua: IMD (Inisiasi
Menyusui Dini), ASI eksklusif dan MPASI bergizi seimbang.
Meski
terkesan sepele, sayangnya hal ini masih kerap disalahartikan oleh orang
tua. Oleh sebab itu, pelaksanaannya pun belum optimal. Demikian
disampaikan oleh pakar laktasi dari Sentra Laktasi Indonesia (SELASI),
dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM.
"Jadi ada yang namanya standar
emas makanan bayi ya, ini rekomendasi dari WHO, yang merupakan standar
paling tinggi. Tiga standar itu adalah inisiasi menyusui dini, pemberian
ASI eksklusif yaitu cukup ASI saja selama 6 bulan, serta pemberian
MPASI yang berkualitas dan bergizi," ujar dr Utami dalam workshop
jurnalis "Infant and Young Child Feeding", yang diadakan di
Intercontinental MidPlaza Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Inisiasi
Menyusui Dini alias IMD dilakukan dengan meletakkan bayi di atas
payudara ibu segera setelah dilahirkan. Bukan sekadar 5 atau 10 menit,
menurut dr Utami IMD yang tepat dilakukan minimal satu jam. Ia
menuturkan, yang banyak dilakukan saat ini justru sangat singkat dan
tidak efektif.
Untuk ASI eksklusif dianjurkan untuk dilakukan
selama enam bulan kehidupan. Ini berarti hingga usia enam bulan, bayi
hanya diberikan ASI saja, bukan air atau makanan lain. Ditegaskan oleh
dr Utami bahwa ASI telah memenuhi semua nutrisi yang diperlukan bayi
dalam enam bulan pertama kehidupannya.
Setelah anak mulai
diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI, dr Utami juga menganjurkan
para ibu untuk memberikan makanan rumahan pada bayinya, bukan makanan
instan. Dalam fase ini, anak tetap dianjurkan untuk diberikan ASI.
"Tidak
apa-apa sambil terus menyusui, bahkan sampai usia anak dua tahun atau
lebih. Setelah enam bulan, ASI masih memenuhi kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan anak," imbuh dr Utami.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar