Praktik kerokan masih dilakukan beberapa orang. Pada pasien hipertensi,
disebutkan baiknya hindari mengerok area leher karena dikhawatirkan bisa
menyebabkan pecah pembuluh darah. Apa kata dokter soal hal ini?
dr
Prasna Pramita SpPD dari RS Mayapada Lebak Bulus mengatakan pada
prinsipnya, ketika kerokan dilakukan, pori-pori akan terbuka dan
membesar. Nah, kerokan lebih cenderung memberi efek pada psikologis di
mana seseorang jadi lebih nyaman.
"Pada semua orang, nggak cuma
pasien hipertensi, jangan kerokan di daerah leher. Kalau memang mau, di
area punggung aja. Sebab, di leher itu banyak pembuluh darah," kata
dokter yang akrab disapa dr Mita ini dalam Live Chat 'Kenali dan
Waspadai Hipertensi' yang digelar detikHealth dan detikForum bekerjasama dengan Mayapada Healthcare Group di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).
"Risikonya
tinggi sekali karena banyak pembuluh darah besar. Takutnya dengan
adanya tekanan dari kerokan, kita nggak tahu pembuluh darahnya pecah apa
gimana," lanjut dr Mita.
Ia menambahkan, risiko ketika sedang
kerokan lalu pembuluh darah besar di leher pecah, seseorang bisa kolaps
dan langsung meninggal. Sebab leher berisi pembuluh darah paling besar
dan banyak terkandung oksigen di area tersebut sehingga ketika ada
sesuatu terjadi di area tersebut, bisa bahaya.
Lain halnya jika
pembuluh darah kecil yang pecah, dikatakan dr Mita bisa saja tidak
timbul reaksi spontan. Tapi, tidak diketahui apa efeknya dalam jangka
panjang mengingat pembuluh darah di leher berhubungan juga dengan
pembuluh darah di otak.
"Di
otak kan kita nggak tahu (akibat pembuluh darah di leher yang pecah)
terkena bagian memori atau apa. Makanya orang yang stroke kan kena ke
sistem bicara atau ingatan misalnya, tergantung daerah mana yang
terkena," kata dr Mita.
"Kalau kenanya di daerah itu masih bisa ditoleran. Tapi kalau kena pembuluh darah di batang otak, bahaya," kata dr Mita.
Beberapa
waktu lalu, Prof Dr dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes dari
Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta
mengatakan jangan sekali-kali melakukan kerokan di leher bagian depan.
"Di
sana ada tulang-tulang rawan untuk pernapasan, ada saraf-saraf juga
yang kalau dikerok bisa rusak fungsinya dan membahayakan kesehatan,"
kata Prof Didik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar